Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Ini Cara Mengaktifkan Tiket Kereta "JR Pass" untuk Disabillitas!

15 September 2019   20:28 Diperbarui: 17 September 2019   18:23 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jepang memang salah satu negara mahal dunia. Bahkan, pertama kali aku ke Jepang, awal tahun 1982 lalu aku masih SD, aku sampai terbengong-bengong dengan harga-harga di sana. Di mana waktu itu, aku transit di Narita dari Los Angeles. Di Amerika pun, tidak mahal-mahal amat, begitu pikiranku.

Sehingga, Aku tidak berminat untuk wisata ke Jepang.

Tetapi, Tuhan maunya berbeda. Dari tahun 1982 itu, berkembang terus beberapa tahun kemudian berturut-turut aku wisata ke Jepang, sampai Michelle benar-benar pindah ke Jepang, tahun 2017 lalu. Dan sekarang, Jepang bisa dikatakan adalah "negara keduaku".

Nah.

Dari saat itu, aku benar-benar mampu mengeksplor Jepang dengan banyak cara. Salah satunya dengan traveling keliling Jepang .....

Sekali lagi, Jepang memang salah satu negara mahal di dunia, di mana salah satunya, transportasi Jepang yang memang luar biasa nyaman, baik naik kereta biasa, kereta Shinkansen (kereta peluru), atau bus umum.

Jika naik kereta biasa atau bus, traveling dalam 1 kota saja, mungkin tidak terlalu berasa mahal, karena jaraknya maksimal hanya 1 jam dengan belasan stasiun. Untuk biaya antar 1 stasiun, antara sekitar 100 yen sampai 150 yen.

Jadi misalnya, jika dari tempat anakku di Funabashi Hoten ke Shibuya melewati belasan stasiun, biayanya sekitar antara 500 Yen sampai 850 Yen, tergantung mau lewat jalur yang mana.

Jalur-jalur itupun tergantung, jam berapa kereta itu datang. Jika kita butuh segera, pasti kereta datang kita naik, dan harganya bisa berbeda.

Jika bolak balik Funabashi Hoten - Shibuya - Funabashi Hoten, tentu menjadi 1100 Yen sampai 1700 Yen. Mahal, pastinya. 1700 Yen adalah sekitar 225.000 rupiah. Itu cuma 1 tujuan. Bagaimana dengan liburan 1 minggu dengan jarak kira2 sama? Berarti 225.000 x 7 hari sekitar 1,5 juta! Cuma naik kereta saja. Belum makannya.

Jadi, Jepang memang negara mahal, apalagi jika dibandingkan dengan kereta-kereta di Indonesia. Dengan 1,5 juta, itu bisa dipakai melakukan banyak hal .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun