Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

"Lemari Pendeteksi" GU, Mendeteksi Barcode Bertumpuk dan Tertekuk dalam Detik

14 September 2019   22:01 Diperbarui: 14 September 2019   22:13 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesin kasir tunggal, dengan lemari scanner dibawahnya, yang bisa mendeteksi barcode yang bertumpuk2 dengan waktu hanya beberapa detik saja. Tanpa alat scan manual, seperti biasa, membuat aku binging dan merasa 'bodoh', di negeri super canggih ini (Dokumentasi pribadi)

Bingung ..... 

Mencari petugas juga tidak mudah waktu itu. Sampai akhirnya ada seorang petugas yang bisa aku ajak ke deretan kasir. Dengan bahasa tarzan aku minta tolong untuk bagaimana ak bisa membayar baju2 yang aku pilih.

Aku diminta memasukkan keranjang belanjaanku. Banyak, lho! Bertumpuk dan posisi baju2 itu berantakan sehabis dicoba. Baju2 itu tidak aku lipat dengan rapih. Jadi, keranjang belanjaanku memang penuh dan berantakan.

Tiap meja kasirnya, memang agak berbeda dengan meja kasir2 toko2 yang lain di Jepang, termasuk meja kasir Uniqlo. Di GU, meja kasir masing2 berdiri sendiri dengan lemari scan dibawahnya.

Keranjang belanjaanku diminta dimasukkan ke lemari scanner. Tanpa haus scan satu per-satu secara manual, lemari scanner itu mampu men-scan semua baju2 pilihanku, bahkan asesoris2nya!

Hanya berlangsung beberapa detik, semua harga sudah ter-scan, walau baju2 itu berantakan tidak karuan, dan barcode harga2 baju2 itu banyak terlipat.

Aku tahu, di Amerika banyak toko2 swa-bayar. Pembeli men-scan sendiri barang2 belnjaannya, membayar sendiri dan mengepack sendiri. Semua teratur. Semua jujur .....

Tetapi, semuanya harus di scan satu persatu, dengan barcode yang masih jelas dan tidak tertekuk. Beda dengagn di GU ini. Sampai sekarang, aku tidak habis pikir, bagaimana lemari scanner itu mampu mendeteksi barcode2 dengan bentuk yang sudak tertekuk dan berada di tumpukan2 baju ku itu.

Petugas GU yang membantuku, untuk men-scan barang2 pilihanku untuk kubayar (Dokumentasi pribadi)
Petugas GU yang membantuku, untuk men-scan barang2 pilihanku untuk kubayar (Dokumentasi pribadi)
Dan, waktu scan pun sangat cepat! Baru kumasukkan ke lemari scanner, kututup dan beberapa detik kemudian, si petugas membuka lemari scanner tadi dan di layar computer, sudah terpampang harga2 baju2 dan asesoris yang aku pilih, tanpa ada yang salah atau tertinggal!

Hmmmmm .....

Apakah aku yang salah dan tertinggal jaman, atau memang konsep "lemari scanner" GU memang tercanggih untuk ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun