Ada teman penulis Kompasianer di Chichibu, Saitama yang belum pernah bertemu. Ada teman TK yang memang sudah lama bermukim di Kobe, Hyogo dan ada teman SMP yang sudah menjadi "orang penting" sebagai ahli robot di Nagoya. Itu semua ada di wilayah barat Jepang, Kanzai.
Sehingga, dengan diskusi panjang dengan teman2ku itu, akhirnya beberapa harus diundur, karena memang terlalu membahayakan. Bisa2 kereta kesna tidak beroperasi atau tiba2 berhenti karena angin yang bisa memporak-poranda kan.
Informasi tentang Typhoon Krosa sudah di sebarluaskan dari banyak instansi, yang akan melanda Jepang bagian barat, termasuk Osaka dan Hiroshima pada tanggal 14 sampai 16 Agusteus 2019
Topan Krosa diperkirakan membawa angin yang sangat tinggi, gelombang badai berbahaya, curah hujan deras, dan kemungkinan banjir ke wilayah Jepang Barat, termasuk Kyushu, Shikoku, dan Honshu barat, mulai Rabu, 14 Agustus 2019.Â
Dan berlanjut hingga awal pagi hari Jumat, 16 Agustus 2019, ketika badai diperkirakan akan bergerak ke utara dari wilayah Kansai. Juga, akan menyebabkan gangguan cuaca lbih lanjut di seluruh Jepang Tengah (termasuk wilayah Kanto dan sektarnya, Tokyo ada didalamnya), dan bergerak ke utara di wilayah Hokkaido.
Itu adalah 'warning' dari semua instansi Jepang, termasuk pemerintah Jepang, terus mengumandangkan hal tersebut. Anakku pun, mewant2 aku untuk hati2 jika mau keluar apartemen, dengan banyak resiko jika aku nekat melakukannya.
Typhoon Krosa, pada saat itu sungguh membuat aku cukup "terpukul". Dengan rncana cantik untuk bertemu dengan teman2ku disana, akhirnya aku harus mengubah itinerary schedule perjalananku, dan itu tidak bisa sempurna, karena janji ketemu mereka sudah kami rencanakan sekitar 1 bulan sebelum aku terbang, dan mereka pun butuh waktu untuk bisa re-schedule.
Aku maklum, sampai akhirnya dari 3 orang teman yang janji bertemu, hanya 2 orang teman yang akhirnya bertemu di Chichibu dan di Kobe. Puji Tuhan .....
Cerita selanjutnya, aka nada di banyak artikel2ku tentang "liburan di Jepang musim panas 2019", ini.