By Christie Damayanti
Sake?
Pertama kali aku tahu kata "sake", ketika aku masih sekolah, pikiranku adalah minuman berakohol dari Jepang. Dan sungguh, aku tidak terlalu ingin mencoba, sampai tahun 2016.
Saat itu, tahun 2016 kami terombang ambing badai di pesawat perjalanan dari Dallas Amerika Serikat untuk pulang ke Jakarta, dan pesawatku harus mendarat di Kanzai Airport, sebelum harus ganti pesawat ke Jakaarta, lewat Singapore.
Ketika di Kanzai Airport, baru aku mengenal sake lebih jauh lagi, karena kami harus menghangatkan badanku. Saat itu awal Januari, di musim dingin tahun 2017. Dengan badai typhoon serta badai salju yang mengikuti kami dari Dallas ke San Francisco sampai Jepang, kami harus bersiap yang erburuk untuk kami.
Dan karena kami harus membentuk tubuh kami lebih baik, karena walau perjalanan kami dari Jepang ke Jakarta hanya tinggal sekitar 7 jam saja, tetapi kami sebelumnya terombang ambing diatas pesawat sudah sekitar 40 jam!
Soooo .....
Kami menunggu di Kanzai Airport Osaka, sekitar belasan jam sebelum pesawat baru membawa kami ke Singapore, menuju Jakaarta. Belasan jam pertama aku mengenal Jepang, sebelum tahun 2017 bulan April, Michelle harus terbang ke Jepang sendirian ......
Di Kanzai Airpot, kami diberi tempat khusus, ruang tunggu lapang private khusus korban2 badai, seperti kami. Dan kami diberi keleluasaan membeli barang2 duty free dan bisa dibuka disana, tanpa harus dibuka di Jakarta.
Wah .....
Aku excited mencari makanan dan minuman untuk penghangat badan, dan itulah aku pertama kali mengenal sake dengan lebih jauh ......
***
Sake juga disebut sebagai anggur beras Jepang, adalah minuman beralkohol dibuat dari fermentasi beras yang telah dipoles untuk menghilangkan bekatul. Meskipun namanya, tidak seperti anggur, di mana alkohol diproduksi dengan memfermentasi gula yang secara alami ada dalam buah (biasanya anggur), sake diproduksi oleh proses pembuatan bir yang lebih mirip dengan bir, di mana pati diubah menjadi gula, yang difermentasi menjadi gula.Wikipedia.
Minuman yang disebut "sake" dalam bahasa Inggris biasanya disebut nihonshu. Di bawah undang-undang minuman keras Jepang, sake diberi label dengan kata "seishu".
Aku juga baru tahu bahwa, minuman beralkohol sake itu ternyata sangat murah! Walau aku bukan peminum alcohol, sekali2 aku pun meminumnya jika entertain dengan teman2 bule ku. Dan aku tahu, minuman alcohol itu mahal, apalagi yang 'bermerek' terkenal.
Tetapi, pertama kali aku membeli sake di Kanzai Airport, aku terbengong2 melihat harganya. Di toko duty free, berbagai sake dijual disana. Awalnya, aku hanya ingin membeli botol yang terkecil, ternyata yang terkecil itu ada dalam 1 paket ini, dengan kadar alcohol yang berbeda.


Mau tahu, berapa harga 3 botol sake berbeda kadar alkoholnya ini? Hanya 700 Yen saja, dimana tahun 2017 Januari kurs 1 Yen sekitar 110 Rupiah saja. Jadi 3 botol sake berbeda kadar alcohol ini sekitar 77.000 Rupiah saja. Dan botol besar sake berbeda jenis ini, Cuma 2000 Yen atau sekitar 220.000 Rupiah saja. Astagaaaaaa ......

Dan kami, pertama kalinya mencoba minum sake untuk menghangatkan tubuh kami di Kanzai Airport di Osaka, setelah terombang ambing oleh badai dari Dallas dan San Francisco, USA ......
***
Setelah Michelle tinggal di Jepang sejak tahun 2017 lalu, dia benar2 merasakan betapa besarnya jasa sake bagi tubuhnya, ketika di musim dingin. Bukan dimusim dingin saja, karena Michelle kerja sampai tengah malam di Seven Eleven, dia sering minum sake, Cuma sekedar menghangatkan tubuhnya, jika pulang ke a[artemennya.
Dia harus berjalan kaki sekitar 8 menit dari Seven Eleven ke stasiun Shin Urayasu, dan berhenti di Stasiun Funabashi Hoten, lalu berjalan kaki lagi sekitar 5 menit ke apartemennya. Jika tidak ada angin, mungkin baik2 saja, tetapi jika ada angin, aku merasakan sendiri, betapa dinginnya suhu, karena angin.
Karena jika aku menjenguk Michelle kesana, aku selalu menjemputnya pulang dari Seven Eleven Shin Urayasu .....
Jenis Sake yang dibeli Michelle memang jens yang termurah, dan dijual di toko minimart Seven Eleven, tempat dia bekerja.

         Sake murah dibeli di Seven Eleven, segelas seperti ini, hanya 200 Yen saja. Alkohol rendah dan ampuh untuk menghangatkan badan .....
Untuk minum sake sebenarnya ada tata caranya, yang mungin kita harus mempelajarinya. Tetapi yang jelas, minum sake secara tradisi dan budaya, sake diimpan di botol2 atau kendi keramik, supaya dingin. Dan meminumnya sake dari kendi dituangkan ke mangkuk2 kecil dan langsung meminumnya.

                                   Kendi untuk menyimpan sake, dan dituangkan ke mangkuk atau gelas2 keramik kecil
Kami beberapa kali makan di "izikaya" atau toko atau restoran yang menjual sake. "Izikaya" itu seperti pub atau tavern. Warga Jepang untuk refreshing adalah di izikaya setelah pulang bekerja, sebelum mereka pulng ke rumah.
Â

                               Beberapa jenis sake di "Izikaya Japenese Pub" di Chiba, tempat kami sempat bersantai di Chiba
Asal usul sake, sebenarnya tidak terlalu jelas, tetapi sepertinya dari beberapa tulisan yang aku baca tentang sake, kemungkinan besar sake ada pada periode Nara.
Pada periode Heian, sake digunakan untuk upacara keagamaan, festival atau untuk perjamuan2 untuk tamu2 yang datang. Produksi sake, pada jaman dahulu, dimonolopi oleh pemerintah, tetapi setelah abad ke-10, mulai banyak kuil dan tempat2 suci membuat sake dan akhirnya justru mereka menjadi pusat produksi utama.
Ini yang terjadi di Kuil Meiji Jingu di Harajuku. Aku sempat berjalan2 di kuil besar itu, dan gentong2 penyimpan sake, berada di tengah2 hutan buatan di Harajuku, yang mengelilingi Kuil Meiji Jingu.


                                              Sake2 salah satu yang terbaik, produksi Kuil Meiji Jingu, Harajuku
Selama 2 tahun lebih setelah Michelle tinggal di Jepang, sake adalah salah satu minuman favorite, jika musim dingin tiba. Kami idak akan menjadi peminum alcohol, tetapi sake memang benar2 diperukan untuk menghangatkan badan.
Sake yang kami minum pun, bukan sake berharga mahal, tetapi sake2 keluaran minimart. Hanya sekedar untuk menghangatkan tubuh. Bukan untuk berfoya2 dan menjadi peminum alcohol .....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI