Di beberapa negara, nasi memang bukan makanan utama, tidak seperti di Indonesa dan beberapa begara Asia. Jepang juga menganut konsep bahwa nasi adalah bukan makanan utama, sehingga siang itu, nasi dileluarkan paling belakang, setelah lebih dari makanan yang dihidangkan di meja kami, habis.
Aku ingat ketika pertama kali aku diajak orang tuaku untuk traveling ke Amerika dan Eropa tahun1982, ketika aku masuk kelas 6 SD. Menu nasi masih susah, sehingga ketika di sebuah caf kecil di Oxford Inggris kami "menemukan" nasi, aku sampai melahap nasi tersebut hingga 6 piring, hihihi .....
Karena nasi tersebut bukan untuk makan utama tetapi hanya untuk "cemilan". Digorng tanpa kecap, hanya diberi menega dan ditaburi kacang polong hijau serta cacahan wortel sedikit .....
Nah, jenis nasi goreng seperti waktu di Oxford lah, yang aku temui di restoran Chinatown Yokohama ini lah yang membuat aku melamun ...... Bedanya yang ini, tidak ada cacahan wortel kecil2, melainkan diganti dengan cacahan telur .....
Rasanya gurih, dengan mentega yang aku suka tetapi tidak tahu jenis mentega apa, sedikit berminyak, karena digoreng dengan mentega dan cacahan telur menambah gurih serta taburan kacang polong itu memberikan rasa "segar" ......
Â
Hampir habis, masih ada makan semi penutup. Yang pertama, syomay ayam dan isi udang. Rasanya sedikit hambar, tinggal dicocol saos sambal. Sengaja agak hambar, supaya meredam rasa makanan2 yang fully berbumbu tajam.
Lalu, sejenis kroket ayam. Dengan saos asam manis buatan sendiri, sangat segar sebagai makanan semi penutup. Sudah kenyang .....
Sudah selesai? Belum!