Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Topping Daging dengan Telur Mentah Favorite untuk "Kiwa Ramen" di Akihabara

5 Mei 2019   19:19 Diperbarui: 5 Mei 2019   19:44 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
           Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

Ramen itu memang mie khas Jepang, tetapi jenis masakan ramen itu benar2 berbeda dari satu restoran ke restoran yang lain, termasuk dari 1 kota ke kota yang lain, di Jepang.

Nah, dari Ramen Ichiran yang tersenak menurut hamir semua yang ernah merasakannya, sampai ramen2 yang mungkin tidak terkenal walau pada kenyataannya pun tetap semua ramen menurutku memang enak!

Nah, ketika kmi jalan2 di Akihabara, kami melipir disalah satu jalan foodstreet disana, ketemulah sebua kedai yang tulisannya kanji semua. Keriting, deh, hihihi ..... Tapi aku bisa "menemukan" tulisan kanji yang bisa di scan dengan kamus digital di hp ku, terbaca "Kiwa Ramen" ....

Entah apakah benar bacaannya Kiwa Ramen atau Kiwado Ramen, atau apapun, tetapi ramen ini juga enak sekali! Dengan harga standard semangkok ramen sekitar 600 Yen sampai 800 Yen tergantung rasa dan toppingnya, kami kenyang dan nyaman sekali setelah makan ramen ini.

Seperti biasa, dasar semangkok ramen adalah mie khas Jepang dengan kuah dari kaldu tulang babi ditambah dengan irisan daging babi, yang dimasak dengan cara tradisional sampai beberapa jam sebelumnya. Jadi, semua ramen adalah tidak halal. Walau topping nya bukan daging babi, tetapi kaldunya sendiri pasti dari kaldu tulang babi.

Nah, yang unik di Kiwa Ramen ini adalah bahwa mie nya justru tidak di riram kuahnya. Yang disiram adalah daging nya + telur nya + tauge nya + dan sebagainya. Dan mie nya justru sebagai "nasi" nya, yang dituangkan sedikit demi sedikit.

           Dokumentasi pribadi
           Dokumentasi pribadi
           Dokumentasi pribadi
           Dokumentasi pribadi

2 mangkok kuah ramen dengan 2 jenis isinya. Ada daing babi + jamur + telur bulat + nori. Mangkok kedua, ditambah dengan tauge besar dan masing2 di siram kuah kaldu tulang babi.

Lalu, mie ramennya sebagai "nasi", kita bisa mengambil sendiri, bahkan bisa tambah gratis dengan harga khusus.

 

Dokpri
Dokpri
Belum lagi, ditambah topping favorite nya adalah daring sapi hangat ditambah telur mentah. Cara makannya adalah, daging dan telor mentah ini, dicampurkan dengan kuah panas ramennya dan diaduk. Wuiiihhhhhh, sedap sekali! Enak sekali dimakan panas2 di musim dingin ......

Dan di Kiwa Ramen ini, mie atau ramennya bisa nambah gratis jika membeli denagn harga tertentu. Lalu, kita juga boleh tambah topping nya. Favorite nya adalah daging sapi hangat ditambah telur mentah. Topping ini bituang ke kaldu panasnya, bersama telurnya, sehingga daging semakin matang dan telur menjadi matang.

Ahhhh..... sedapnyaaaaaaaaa!

Aku tidak menemukan sejarah atau detail tentang Kiwa Ramen di interneet, sehingga aku tidak tahu konsep apa yang diinginkan Kiwa Ramen untuk tamu2nya.Tetapi seperti yang aku tuliska di awal artikel ini, masing2 ramen di restoran satu dengan restoran yang lain, masaknya berbeda.

Mereka harus menciptakan kreasi unik untuk menyedot tamu2 mencobanya. Karena untukku, ini adalah sebuah "peluang". Belum tentu, diluar Ramen Ichiran, itu tidak enak, dan mungkin saja diluar Ramen Ichiran justru masih banyak yang enak, tetapi belum ada kesempatan diicipi oleh banyak tamu .....

Peluang itu tidak di tunggu. Peluang itu adalah diciptakan. Dengan peluang sekecilatapun, akan menciptakan kesempatan besar menjadikan suatu bisnis akan menjadi besar!

Nah, menurutku Kiwa Ramen ini sangat berpeluang untuk mendapatkan kesempatan besar menjadi pesain Ramen Ichiran .....

Sekarang tentang kedainya. Kedai Kiwa Ramen di Akihabara ini, tidak besar, enderung kecil, tetapi unik khas Jepang. Berukuran mungkin sekitar 4 meter kali 4 meer termasuk dapir dan beberapa meja dan kursi makan, benar2 sempit apalagi jika aku membaa kursi roda ajaibku masuk, sehingga kursi roda harus diparkir di luar restoran.

Dokpri
Dokpri

Kedai Kiwa Ramen dengan vending machine yang berada di luar kedai dan anakku sibuk memilih menu yang diinginkan nya..

Bahkan, vending machine nya untuk memesan makanan, ditaruh di luar. Yang jika hujan, vending machinnya memang akan kehujanan .....

Kedai Kiwa Ramen ini, bersanding dengan kedai2 ramen yang lain. Jika perutku sebesar gentong, mungkin aku akan memesan di kedai2 yang lain, untuk merasakan masing2 rasa ramen yang dijual di sepanjang jalan ini di Akihabara, hihihi .....

***

Ramen memang enak, sangat enak. Masing2 masakan dengan bahan dasar ramen, meman g berbeda2 tergantung siapa yang masak. Walau sama2 orang Jepang, tetap saja masakan ramen brbeda. Ada yang kuah kental dan padat serta agak amis, itu aku tidak suka. Amis karena nori (rumput laut kering) nya terlalu banyak dan langsung diaduk di kuahnya.

Ada yang kuah rengan dan tarnsparan sehingga isi dalam mangkok ramennya, terlihat jelas ada apanya. Ada juga kuah yang creamy, yang akan aku bahas setelah artikel ini. Dan semuanya punya ciri khas nya masing2.

Jadi, mau mencoba yang manakah? Dan apa jenih kuah yang menjadi favorite? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun