Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Hidup Tertutup dalam Ratusan Ruang di Ratusan Hektar "The White House"

9 Februari 2019   13:48 Diperbarui: 9 Februari 2019   14:13 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang jelas, dalam 45 menit itu hanya di lantai satu, dari 3 lantai gedung White House ini. Itu pun, kami harus berjalan tidak lambat. Maksudnya, tidak bisa belama-lama untuk mengamati. Apalagi, tour guide-nya selalu bercerita tentang ruang-ruang yang kami datangi.

Konsep bangunan Amerika secara umum, merupakan bangunan-bangunan dengan sistem grid. Ruang-ruang tertutup, dengan selasar-selasar di antaranya. Ada beberapa hall atau atrium di area-area tertentu. Untuk ruang terbuka, mungkin seperti untuk press conference, jika membutuhkan undangan-undangan yang cukup banyak orang.

www.businessinsider.com
www.businessinsider.com

Foto di atas, terlihat begaimana ribetnya dengan ratusan kamar di dalamnya. Bisa saja, kita "hilang" dan tersesat di sana, hihihi .....

Yang jelas selama kami di dalam White House, di setiap pintu selalu ada nama ruang-ruang, sesuai dengan fungsinya. Konsep yang apik, dengan kamar-kamar atau ruang-ruang yang setara fungsinya, sehingga kita bisa menghafal ke arah mana tempat itu.

Sebagai manusia, presiden pun punya keterbatasan. Dari gedung White House yang mempunyai ratusan kamar, tidak mungkin menghafal ruang-ruang tersebut dalam waktu dekat. Sebagai arsitekpun, aku agak bingung menandai ruang-ruang yang aku lihat di sana. Apalagi, melihat foto di atas. Ruwet dan ribet!

Konsep ruang dalam denah di Amerika, memang berbeda dengan konsep ruang di Indonesia. Kehidupan di Amerika memang tertutup. Artinya, orang-orang di sana mempunyai privacy yang kokoh, cuek dengan lingkungan bahkan sibuk dengan dunianya sendiri. Sedikit kekeluargaan, bahkan umur 17 tahun jika masih ikut orangtua, akan di-bully oleh teman-temannya. 

Berbeda dengan di Indonesia. Konsep kekeluargaan Indonesia sangat erat. Bahkan, masih banyak orang tua ingin anak-anaknya tinggal di rumahnya, atau dekat dengan rumahnya, walau anak-anaknya sudah menikah. Sehingga, konsep desain denah rumah di Indonesia, lebih banyak ruang-ruang bersama. Dari pada sekat-sekat kecil untuk tinggal.

Rumah di Amerika secara umum, terlihat bahkan ruang makan pun tertutup dengan ruangan tersendiri, karena mereka merasa itu adalah privasi. Sedangkan, ruang makan di Indonesia sangat terbuka untuk mengajak tamu atau keluarga untuk makan bersama dengan mereka.

Jadi, jelas sekali, budaya Amerika dalam sistem kekeluargaannya kental, dari sebuah rumah tinggal presiden Amerika Serikat di White House ini.

Di foto di atas pun, terlihat ada old swimming pool (sebelah kiri yang berwarna biru), yang tertutup. Mengapa tertutup? Mengapa kolam renang tertutup? Padahal, sebelahnya adalah taman?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun