Ada tempat duduk, parker sepeda, atau hanya sekedar mengekspresikan diri sebagai anak muda atau eksekutif muda.
Jalan utama dari Stasiun Suidobashi, menuju pusat kota ewat Tokyo Dome City. Pedestrian selalu datar, rata dengan conblok dan jalur kuning untuk disabilitas netra. Kita bisa berjaln santai, dan bagiku sebagai pemakai kursi roda, adalah kenyamanan yang luar biasa! Bergerak santai, bisa berhenti dimana dan kapan saja, karena pedestrian lebar, membuat tetap bisa orang lain berjalan, tanpa aku mengganggu mereka.
Parkir sepeda gratis pun juga ada di beberapa sisi pedestrian di Bunkyo. Selama disana, aku belum mnemukan arkir sepeda yang berbayar. Biasanya, memang parkir sepeda berbayar ada di downtown, atau pusat kota, dimana datarannya semakin sempit, sehingga parkirnya berada di dalam gedung.
Coba lihat foto diatas. Bahkan, pedestrian, lebarnya lebih dari 20 meter!Keluar dari Tokyo Dome, sudah sekitar jam 16.00. Dan aku berjalan2 sekeliling dome raksasa hanya 1 jam saja, karena di musim gugur tahun 2018 lalu, waktu bagi sinar matahari, sepertinya tidak terlalu lama.
Mulai jam 6.00 paagi, sinar matahari sudah bersinar di Tokyo dan jam 17.00 sudah sangat redup. Jam 18.00 seperti jam 19.00 di Jakarta. Sehingga, dengan berat hati aku hanya bisa sebentar saja dan langsung masuk ke Stasiun Suidobashi.
Ada beberapa bagian dari area Bunkyo yang di desain dengan sangat cantik. Sepertinya, bukan hanya sekedar untuk berjalan saja, tetapi ada bagian2 yang bisa dipakai untuk berkespresi.
Konsep pedestrian yang bukan perlapis conblock, sepertinya menjadi "tempat khusus", entah untk ada. Lapisan permukaan lantai adalah keramik berbagai warna, di desain bergaris2. Pasti ada maksudnya. Dan di daerah tengah (di bawah pohom cemara), itu merupakan railing stainless steel untuk duduk. Berarti, ada maksudnya, entah untuk apa .....
Ada sebuah titik dengan landmark mungil, sebuah piramida kaca kecil, seperti di Musee Le Louvre di Paris. Aku tidak bisa melihat dengan jelas, apa yan ada di bawahnya, karena ini ada pada bagian 'pedestrian bertingkat'.Luas rang public di atas ini, sungguh sangat menyenangkan. Betapa pemerintah Jepang, sangat menghargai warganya. Sangat menghargai pejalan kaki. Pemerintah Jepang memberikan ruang yang sanat luar biasa, untuk warga dan wisatawan di Jepang.Ruang2 publik Jepang memang luar biasa. Dan terutama untukku sebagai disabilitas di atas kursi roda.
Di beberapa titik, ada ruang2 khusus untuk merokok. Sebagian besar, tertutup dengan adanya exhause fan nya. Pada kenyataannya, tidak banyak orang2 yang merokok di Jepang. Mungkin, karena mereka benar2 sadar bahwa merokok adalah buruk bagi hidup mereka .....Â
Lihat Trip Selengkapnya