Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Marunouchi Tokyo, Dunia Pebisnis Jepang yang Ramah Disabilitas

25 November 2018   20:52 Diperbarui: 30 November 2018   11:24 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi/Marunouchi di daerah Chiyoda, Tokyo. Metropolitan Tokyo, tempat para business  Jepang berkantor .....

Jalan2 sekitar Imperial Palace, merupkan kegiatan yang sangat menarik! Sebagai arsitek, jalan2 di perkotaan sungguh merupakan waktu yang sangat berharga. Mengamati perkotaan dengan gedung2 pencakar langitnya di ibukota Tokyo daerah Chiyoda, memberikan ruang baru bagiku untuk melihat apa yang menarik.

Daerah sekitar Imperial Palace memang berada di Chiyoda. Dan sub-daerahya disebut Marunouchi,  adalah distrik komersial Tokyo yang terletak di Chiyoda antara Stasiun Tokyo dan Istana Kerajaan. Nama, yang berarti "di dalam lingkaran", berasal dari lokasinya di dalam parit luar istana. Ini juga merupakan distrik keuangan Tokyo dan tiga bank terbesar di negara itu bermarkas di sana.

Pemerintah Tokyo membangun kantor pusatnya di Kchi han pada tahun 1894. Mereka memindahkannya ke Gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo di Shinjuku pada tahun 1991, dan Tokyo International Forum yang baru dan Toyota Tsusho Corporation sekarang berdiri di Marunouchi. Hampir seperempat dari pendapatan daerah Jepang dihasilkan di daerah ini.

Sebagian besar lahan tetap di bawah kendali Mitsubishi Estate, dan kantor pusat banyak perusahaan di Grup Mitsubishi berada di Marunouchi.

Di Marunouchi ini jua terdapat Stasiun Tokyo, yang dibuka tahun 1914. Sebuah stasiun tua yang besar, dengan kosep bangunan Eropa, serta sering kali tersesat didalamnya dengan lika liku keluar masuk pintu2 stasiunnya.

Dokumentasi pribadi/Teras depan Stasiun Tokyo
Dokumentasi pribadi/Teras depan Stasiun Tokyo
Dokumentasi pribadi/Teras depan Stasiun Tokyo
Dokumentasi pribadi/Teras depan Stasiun Tokyo
Yang aku selalu heran, semakin aku membaca tentang Jepang, banyak sekali tempat2 yang terbakar. Baik karena peperangan atau pun memang pengeboman di kehidupan Perang Dunia II. Dan sebagian besar daerah itu rusak akibat pengeboman Mitsubishi Heavy Industries pada tahun 1974 yang mematikan.

***

Berbeda dengan di Manhattan New York, Amerika Serikat, walaupun daerah Marunouchi ini tempat berkumpulnya gedung2 pencakar langit dengan 'angkuh' dan modern, daerah ini tetap mempunyai pedestrian yang sangat nyaman, besar dan rata, "ramah disabilitas".

Di Manhattan New York, ketika kota berada disana, kita hanya bisa melihat gedung2 pencakar langit dengan mendongak keatas, dan melihat gedung2 itu dengan sangat tidak nyaman. Ahkan, kita tidak bisa melihat, sebenarnya gedung2 itu gedung apa?

Apalagi, pedestrian2 di lika liku Manhattan New York, terasa sangat sempit. Walau sebenarnya, bukan semata2 pedestrian yang kecil, tetapi karena padatnya orang2 yang selalu berjalan disekitar Manhattan. Lebar pedestrian di Manhattan itu, sangat tergantung pada luaslahan Manhattan, karena pada kenyataannya, Manhattan memang sangat padat dan lahan sangat mahal.

Beda dengan di Marunoichi. Walau gedung2 pencakar langit bertebaran disana, pemerintah Jepang masih sangat peduli dengan kenyamanan pejalan kakinya.

Lebar pedestrian sangat "ramah disabilitas". Minimal 5 meter sampai 10 meter, tergantung kepada banyak hal. Streetscape2 nya pun terasa nyaman dilihat. Lengkap. Ada bench atau tempat duduk taman, ada lampu2 bahkan masih ada kotak telepon umum.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Lebar pedestrian yang nyaman. Sampai 10 meter? Wowow ...... pedestrian  selebar ini, bisa dijadikan lahan untuk bisnis! Tetapi, pemerintah Jepang sangat memanjakan warga pejalan kaki, untuk menikmati kotanya ......

Parkir sepeda disediakan gratis di sepanjang pedestrian di Marunouchi ini. Di Jeang, ada beberapa kota atau bagian perkotaan, memiliki parker sepeda yang gratis atau berbayar. Entah bagaimana peraturannya, parker sepeda disana memang dibutuhkan, karena pemerintah Jepang sudah memulai konsep "kota sehat", dengan bersepeda, disbanding dengan kendaraan bermotor ....

***

Tapi, coba perhatikan,

Mengapa sepanjang jalan di pedestrian di Marunouchi ini, tidak diberikan "jalur kuning", untuk jalur khusus disabilitas netra?

Sungguh, aku tidak tahu. Padahal, pedestrian lebar seperti ini, justru nyaman untuk disabilitas, termasuk disabilitas netra. Bahkan, aku pun sebagai disabilitas pengguna kursi roda, merasakan kenyamanan yang sangat, berjalan2 di Marunouchi.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Berputar2 di sekitar Marunouchi, semua pedestriannya sangat rapih, bersih dan besar. Tetapi semuanya pun tidak ada jalur kuning untuk disabilitas netra, entah mengapa .....

Permukaan jaan pedestrianya pun sangat rata. Nyaman sekali untuk kiursi roda ajaibku. Dan berjalan2 disana, walau tidak ada yang diliat sebagai spot2 wisata, Marunouchi sangat bisa menjadi titik wisata baru bagi dunia arsitektural.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
 Setiap perempatan atau penyeberangan, selalu terdapat zebracross yang lebar. Zebracross jelas terlihat, rapih dan mata kita akan tegas dan merasa aman berjalan di atas zebracross.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Marunouchi memang daerah perkantoran mewah. Pebisnis2 Jepang dan dunia berkumpul disini. Mereka hidup disini antara jam 8.00 pagi sampai jam 17.00 sore. Dan selama disana, mereka tidak banyak keluar bangunan.

 Artinya, ketika aku berada disana jam 10.00 pagi dan tidak sempat melihat jam makan siang mereka, daerah ini cukup sepi. Hanya beberapa orang saja yang berjalan di pedestrian, atau wisatawan2 yang menuju ke Imperial Palace.

 Berbeda dengan kehidupan di Manhattan New York yang juga merupakan daerah pebisnis Amerika dan dunia. Manhattan tidak pernah sepi, selalu penuh bahkan sangat penuh. Pejalan kaki pun harus berebut jalan di pedestrian. 

***

Tidak salah, ketika aku memutuskan untuk berjalan2 di sekitar Marunouchi setelah aku keluar dari Imperial Palace. Karena, aku mendapatkan banyak materi dan pengamatan tentang desain perkotaan, tentang desain arsitektural dengan ciri khas Jepang. 

Sebuah Negara yang bisa menjadi panutan dunia, untuk banyak hal, termasuk sebuah Marunouchi ......

 

Sebelumnya :

"Imperial Palace Garden" : Titik Sentral Kenyamanan Tokyo untuk Penyerapan dan Paru-Paru Kota

Pemugaran "Imperial Palace Tokyo", Sejarah vs Modern

Istana Kekaisaran Jepang di Tengah Tokyo Modern

 [Bagian 2] Ada Apa di Stasiun Tokyo? Ada yang "Aneh" .....

[Bagian 1] Ada Apa di Stasiun Tokyo?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun