Taman kota ini bisa menjai tanah dataran untuk penyerapan, dimana air hujan akan terserap dan tersimpan di bawah tanah Tokyo. Lalu, pepohonannya mampu menyerap CO2 dari polusi dan asap kendaraan bermotor kota.
Juga bisa menyimpan oksigen O2 untuk disebarkan di perkotaan, sehingga paru2 kita akan menjadi segar. Ditambah lagi, keindahan hijau royo2 itu sangat cantik dan menyegarkan mata warga kota, setelah berkutat dengan kemacetan atau rutinitas kota.
Ketika Imperial Palace Garden ini berada di pusat kota Tokyo, di Chiyoda, tentu memberikan kenyamanan bagi kota itu. Diameter penyerapan nya pun cukup jauh, sehingga Imperial Palace Garden ini setidaknya bisa menjangkaunya.
 Sisanya, ada jalur2 hijau atau greenbelt yang bisa membantu penyerapan dan sebagai paru2 kota. Dan itu adalah konsep utama dalam perencanaan perkotaan secara internasional ......Â
Sementara kota-kota taman dipuji karena menjadi alternatif untuk kota-kota yang padat dan industri, bersama dengan kesinambungan yang lebih besar, taman kota sering dikritik karena merusak ekonomi, merusak keindahan alam, dan menjadi tidak nyaman.Â
Mengapa?
Â
Taman kota juga "bisa" menjadi perusak kota. Karena ketika kota semakin padat, taman kota "merusak" segalanya. Lahan besar yang dipakai taman kota, adalah lahan potensial untuk tempat pembangunan gedung2 bertingkat, permukiman, tempat2 perdagangan atau industry. Juga sewaktu taman kota menjadi tempat hidup dari hewan2 (burung2, serangga, tupai, tikus, ularatau yang lain, sebagai ekosistem), bisa2 taman kota benar2 menjadi "hutan". Itu yang sepertinya dirasakan oleh sebagian warga perkotaan.