Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengeksplorasi Tokyo dari Jauh, di Kereta dari Shimbashi ke Odaiba lewat "Rainbow Bridge"

26 Agustus 2018   21:03 Diperbarui: 26 Agustus 2018   22:03 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jembatan Pelangi atau Ranbow Bridge, yang membentang dari daratan Tokyo ke Pulau Odaiba di Tokyo Bay, sepanjang 798 meter ..... Menawarkan 2 sisi pandangan untuk mengeksplor Tokyo dari kejauhan .....

***

Perjalanan dari daratan Tokyo ke Pulau Odaiba, itu sangat menarik! Benar2 menarik! Ketika kita sudah berada di Stasiun Shimbasi, lalu menunggu kereta dan akhrnya menuju Odaiba, itu benar2 sebuah pengalaman yang sangat mengasyikan!

Pulau Odaiba adalah sebuah pulau reklamasi yang dihubungkan dengan sebuah jembatan, disebut Rainbow Bridge. Disebut demikian, karena jembatan itu di dedain dengan lampu2 dekoratif berwarna pelangi.

Rainbow Bridge itu adalah jembatan gntung yang melintasi Tokyo Bay, seperti Brooklyn Bridge di New York City. Karena itu, konsep desain Pulau Odaiba memang di desain "rasa" Amerika. Pulau2 reklamai di Tokyo Bay memang di desain seperti kehidupan di Amerika karena adanya Disneyland, yang di import langsung dari Amerika.

Dan Pulau Odaiba sendiri, adalah sebuah pulau di Tokyo "rasa" New York, seperti yang aku tuliskan di artikelku sebelumnya.

Dibangun oleh Kawasaki Heavy Industries,  dengan konstruksi dimulai pada tahun 1987 dan selesai pada tahun 1993. Jembatan ini memiliki panjang 798 meter dengan rentang utama 580 meter.  Secara resmi disebut "Jalan Tol Shuto Expressway No. 11 Daiba - Port of Tokyo Connector Bridge," . (Wikipedia).Ada lampu ditempatkan pada kabel yang mendukung jembatan, yang diterangi menjadi tiga warna yang berbeda, merah, putih dan hijau setiap malam menggunakan mendapatkan energi matahari siang hari.Seperti di Brooklyn Bridge, Rainbow Bridge pun mempunyai 2 lantai, dimana diatas dalah jalan kendaraan mobil atau bus, dan di bawahnya adalah jalur kereta system cepat Yurikamome. Kendaraan motor tidak diperbolehkan melintasi jembatan.

Rainbow Bridge dan Brooklyn Bridge. Hampir sama, krena memang konsep desain yang hampir sama/Dokumentasi pribadi
Rainbow Bridge dan Brooklyn Bridge. Hampir sama, krena memang konsep desain yang hampir sama/Dokumentasi pribadi
Rainbow Bridge adalah salah satu alternaif untuk ke Pulai Odaiba. Alternatif yang lain adalah dengan naik ferry.Jembatan ini memang di desain luar biasa, dengan pemikiran besar untuk mengeksplor Tokyo. Ada 2 jalan terpisah, di sisi utara menawarkan pemandangagn pelabuhan Tokyo di Tokyo Bay serta pemandangan Tokyo Tower. Sedangakn di sisi selatan, menawarkan pemandangan Tokyo Bay dengan Gunung FujiJika kita naik kereta, kereta ini tidak langsung sampai ke Pulau Odaiba karena desainnya bahwa kita harus berkeliling pulau dari sisi utara dan sisi selatan, sehingga Tokyo tereksploitasi dengan cantik!Bahkan 3x aku kesana dalam 2x waktu yang berbeda, kesibukan memotret pun belum 100% terekam, sesuai dengan yang aku inginkan. Tetapi tidak menyurutan aku untuk tidak mencoba lagi, nanti yang ke 4 aatu selanjutnya sampai aku puas.
 Dari stasiun di daratan Tokyo ke Pulau Odaiba, melewati Rainbow Bridge. Dengan agak melingkar membuat Tokyo tereksplore dengan baik, bagi wisatawan /www.googlemap.com
 Dari stasiun di daratan Tokyo ke Pulau Odaiba, melewati Rainbow Bridge. Dengan agak melingkar membuat Tokyo tereksplore dengan baik, bagi wisatawan /www.googlemap.com
Dengan panjang jembatan 798 meter memang bisa menghasilkan panorama yang sangat cantik. Perjalanan dari daratan Tokyo ke Pulau Odaiba sangat menarik, sehingga tiba2 kita sudah berada disana. Bahkan mungkin kita akan ingin bolak balik sampai puas. Dan jika kita ingin bolak balik pun, tidak masalah, karena dari Stasiun Shibashi di daratan Tokyo ke Odaiba hanya menghabiskan dana 320 Yen saja (sektar 40 ribu Rupiah), sehingga 2 atau 3 kali untuk memuaskan pemandangan dan keunikan perjalanan ini, sangat tidak menjadi masalah. Jalur kereta Yurikamome, merupakam jalur diatas tanah dan ditas jembatan, sehingga kita ouas untuk melihat pemandangan dan stasiun Shimbashi berbeda dengagn stasiun2 di Tokyo. Dengan ruang tunggu "clear" atau dengan penutup kaca, membuat kiya akan terus tertarik menikmati seluruh pemandangan yang ditawarkan ....
20180424-102134-5b82b05daeebe1036132d7b6.jpg
20180424-102134-5b82b05daeebe1036132d7b6.jpg
Stasiun Shimbashi, dengan dinding kaca, membuat pandangagn tereksplore cantik! Latar belakang ku, daratan Tokyo, menuju Pulau Odaiba. Full kaca tebal 12 mm tempered!/dokumentasi pribadi
Stasiun Shimbashi, dengan dinding kaca, membuat pandangagn tereksplore cantik! Latar belakang ku, daratan Tokyo, menuju Pulau Odaiba. Full kaca tebal 12 mm tempered!/dokumentasi pribadi
 

Begitu masuk ke kereta, mata kita tidak akan lepas dari kamera! Karena pemandangan yang ditawarkan, luar biasa!

Kereta belum bergerak, pemandangan arsitektural Tokyo modern, sudah terpampang di depan mata!/Dokumentasi pribadi 
Kereta belum bergerak, pemandangan arsitektural Tokyo modern, sudah terpampang di depan mata!/Dokumentasi pribadi 
Inilah pemandanga Tokyo imanapun. Bersih, rapih, disiplin bahkan tanpa ada sampah sedikitpun!Detail arsitektural pun terlihat "sederhana" tanpa detail yang aneh2, tetapi kareka kualitas materialnya sangat baik, sehingga detail yang sederhana pun terlihat mewah! 

Dan itulah standard tinggi sebuah Negara Jepang yang memang merupakan Negara teknogi, yang menurutku nomo1 di dunia! Material2 arsitektur modern nya, memang yang terbaik di dunia!

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Kereta sudah bergerak, mulai perlahan dan semakin cepat walau hanya kecepatan medium. Pemerintah benar2 mendesain kereta disini tidak terlalu cepat daripada kereta di Tokyo Metropolitan.

Coba lihat lah! Konsep "pedestrian bertingkat", sebagai salah satu yang khas di Jepang! Pedestrian di atas peil 1 lantai, di permukaan tanah sangat menginspirasi, bukan? Unik dan cantik! 

Catatan :

"Pedestrian bertingkat", bisa dibaca di link di bawah artikel ini.

Dokumentasi pribadi!
Dokumentasi pribadi!
Wow! 1 kata dariku! "Pedestrian bertingkat" ini bisa menjadi salah satu solusi untuk Jakarta atau kota2 lain yang padat. Jika pedestrian tidak memungkinkan di satu ruas jalan, bisa ditinggikan  lantai sebagai "pedestrian bertingkat", seperti ini .....

Dokumentasi pribadi Kereta mulai memasuki Rainbow Bridge, juga mulai kea rah Tokyo Bay, dengan air laut yang jernih .....
Dokumentasi pribadi Kereta mulai memasuki Rainbow Bridge, juga mulai kea rah Tokyo Bay, dengan air laut yang jernih .....
Dokumentai pribadi Setelah melewati Rainbow Bridge, kita mulai menuju Pulau Odaiba
Dokumentai pribadi Setelah melewati Rainbow Bridge, kita mulai menuju Pulau Odaiba
Dokumentasi pribadi Rainbow Bridge yang melingkar memura, sebelum memasuk Pulau Odaiba
Dokumentasi pribadi Rainbow Bridge yang melingkar memura, sebelum memasuk Pulau Odaiba

Dokumentasi pribadiPulau Odaiba di dataran reklamasi Shin Urayasu. Pulau ini sudah cukup padat dengan gedung2nya
Dokumentasi pribadiPulau Odaiba di dataran reklamasi Shin Urayasu. Pulau ini sudah cukup padat dengan gedung2nya

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Inilah Odaiba! Untuk daerah wisata nya, berdada di atas "pedestrian bertingkat", dimana dibawahnya merupakan jalan raya untuk kendaraan bermoror. Dibawah memang tetap mempunyai pedestrian yang bagus dan fasilitas lengkap, tetapi tidak secantik dengan "pedestrian berundak" ini!

***

Belum sampai Pulau Odaiba saja, kita sudah bisa mengambil banyak inspirasi. Kepalaku sudah penuh dengan inspirasi2 baru. Tokyo memang merupakan kota yang modern, dengan segala macam yang unik. Dan aku akan terus mencari inspirasi2 baru untuk kubawa "pulang".

Tokyo memang kota metropolitas, sama dengan kta2 metropolitan di seluruh dunia. Perbandingagn kota metropolitan Tokyo dengan kota2 lain di Asia, mungkin jauh berbeda. Tokyo berada jauh di depan.

Ketika aku berada di Amerika, sebagai Negara adi kuasa, kota2 besarnya pun berbeda dengan Tokyo. Keunikan dan inspirasinya pun berbeda. Sehingga, aku memang harus belajar banyak dari kota2 dunia tersebut, untuk aku melakukan sesuatu bagi Jakarta ku .....

Dan Pulau Odaiba dan Rainbow Brdge nya pun menjadi bagian dari inspirasiku untuk Indonesiaku .....

 ***

Sebelumnya :

Pulau Odaiba, Menawarkan Tokyo "Rasa" New York

"Pedestrian Bertingkat", Masa Depan Kota Metropolitan [Kasus di Tokyo]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun