Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ueno Park Memberi "Ruang Terapi" untuk Menurunkan Tingkat Stress Bagi Generasi Muda Tokyo

20 Agustus 2018   13:48 Diperbarui: 20 Agustus 2018   14:09 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ueno Par menjadi tempat yang nyaman bgi mereka, tampa dikejar-kejar oleh stress yang berkepanjangan, ketika mereka pulsng sekolah dan sampai rumah sudah dibebani dengan berbagai tugas dan persolan.

Memang tidak gampang menjuadi seorang anak dan remaja di Jepang, yang sangat keras ditempa untuk menjadi generasi penerus di Jepang, salah satu Negara super power di bidang teknologi. Karena, tidak semua anak dan remaja yang senang dan mau mempelajari teknologi dan bisnis.

Banyak dari mereka yang mungkin lebih menyukai tentang seni dan alam. Dan Ueno Park adalah tempat bagi mereka untuk mengespreikan diri mereka.

***

OK..

Selain Ueno Park berbicaratentang edukasi untuk anak2 dan remaja Jepang, tman besar ini pun benar2 berbicara tentang alam nya. Dengan Ratusan jenis pepohonan yang rimbun di Ueno Park ini, membawa berbagai jenis burung datang. Atau mereka memang singgah di Ueno Park, selama perjalanan beremigrasi.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Yang terbesar adalah jenis burung merpati. Disemua Negara, merpati-merpati, abu-abu ini yang menjadi primadona. Mereka berebutan remah-remah roti dari pengunjung di sana

Ditambah, pengunjung dan warga Jepang disekitar Ueno Park adalah orang-orang yang sadar tentang sebuah kehidupan, burung2 itu semakin menjadi nyaman dan tenang disana.

Burung-burung itu terbang rendah. Apalagi ketika kita memberikan remah-remah roti yang kita makan. Mungkin sebenarnya, kita tidak boleh memberikan remah-remah roti pada mereka, entahlah. Tetapi melihat burung-burung itu antusias mendatangi kami sewaktu disana, otomatis tanganku yang menggenggam roti, kuberikan kepada mereka, dan mereka semakin mendatangi kami.

Anak-anak sekolah pun kulihat sering memberikan roti kepada burung-burung itu. Dan terlihat, mereka sangat menikmatinya. Sambil santai, mereka ngobrol dengan teman2nya, sambil tangannya mencuil rotinya dan diberikan pada burung2 tersebut.

Sungguh suatu pemandangan yang menyentuh kalbuku, dimana aku tahu betapa Jepang sangat peduli dengan kehidupan.

Ketika kita mendekat kepada burung2 itu, kadang mereka sengaja menjajaki dahulu, apakah kita adalah sebagai "musuh" atau kita sebagai "kawan". Sehingga jika kita erus menerus "berbicara" dengan bahasa hati, lama kelamaan mereka justru mnghampiri kita, dekat dengan kita, merasa kita adalah kawan mereka.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Perilaku burung merpati ini, jelas terlihat. Dia mulai mengendap2 ke kursi roda ibuku, diam sesaat. Ketika dirasakan kita tidak "jahat", dia pun semakin dekat.
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Burung2 itu berkerumun mendekati ibuku, ketika iu mencuil2 roti. Setelah dirasa cukup, ibu menebarkan remahan roti itu dan burung2 itu semakin mendekat....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun