Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Distrik Tokyo Terkecil "Asakusa" dalam Dunia Tradisional dan Religiusnya

3 Agustus 2018   16:57 Diperbarui: 3 Agustus 2018   17:13 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.stellalee.net/Gadis wisatawan dengan baju tradisional Kimono di Asakusa

Dunia Jepang ketika di jaman keemasan Edo. Di Tokyo, tidak ada tempat atau ruang public yang seunik ini. Semua 23 distrik di Tokyo, menjabarkan sebuah kota metropolitan sebagai ibukota Negara Jepang. Kekayaan tradisional Jepang memang banyak di kota2 lain, terutama di Kyoto, sekitar 2 jam jika kita naik kereta cepat 'bullet train' Shinkansen.

Kuil2 Tokyo regius pun, banyak sampai pelosok Tokyo, tetapi hanya kecil saja. Hanya  untuk seputaran lingkungan saja. Berbeda dengan Asakusa, yang memang dibangun di jaman Edo, untuk bersembahyang bagi masyarakat Jepang di Tokyo.

www.stellalee.net/Gadis wisatawan dengan baju tradisional Kimono di Asakusa
www.stellalee.net/Gadis wisatawan dengan baju tradisional Kimono di Asakusa
Dari dunia wisatawan yang tertarik dengan tradisional serta kuil2 religius nya, itu menyerap perekonomian yang sungguh efektif. Ketika dunia disodori oleh kota2 metropolitan modern, termasuk Tokyo, sebagai sebuah kota metropolitan, salah satu yang terbaik di dunia, mayarakat dunia pun bisa memilih.

Apakah mereka tetap mau 'berfoya2' di dunia modern metropolitan, ataukah mereka mau mundur selangkah, untuk menikmati dunia tradisional Jepang, atau bahkan mundur dua langkah lagi, untuk masuk di dunia religious mereka, itu terserah mereka!

Dunia tradisional sera religious Asakusa pun, jika kita melihat cara pandang seekor burung, kita bisa lebih bisa melihat sebuah dunia kecil di tengah2 dunia modern.

www.matcha-jp.com
www.matcha-jp.com

www.matcha-jp.com
www.matcha-jp.com

Jalan Nakamise-dori, dengan atap genteng berwarna hijau, dengan bentuk khas atapnya, dari Gerbang Kaminarimon sampai Kuil Sensoji, membbentuk deretan arsitektural tradisional, ditengah2 Tokyo modern.

Lalu, disekitaran kuilnya, terdapat Pagona 5 tingkat, sebagai tempat memuja arwah kepercayaan mereka, pun berada di belantara Tokyo Modern.

 

dokpri
dokpri

Ketinggian Tokyo SkyTree ini, menjulang melebihi pepohonan, yang mampu menembus ke-tradisional-an Asakusa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun