Perform dibuka dengan kata2 sambutan dari Yayasan Agung Podomoro Land. Bp Alvin Andronicus sebagai Humas YAPL dan aku sebagai penanggung jawab bidang social YAPL sedikit bicara tentang apa dan mengapa even ini digelar, dan mengapa disabilitas?
Kami, bagian dari perusahaan property nasional Agung Podomoro Land, ingin selalu memberikan kesempatan untuk tean2 disabilitas. Dan kami pun ingin terus memberikan yang terbaik untuk semua orang, apalagi menjadi yang terbaik bagi teman2 disabilitas.
So, perform pertama dari Yayasan Lembaga Daya Dharma Keuskupan Agung Jakarta. Yayasan ini menaungi teman2 disabilitas netra. Dan kemarin di "Disability Awareness 3" di Tribecca Central Park Mall ini, yayasan ini menerjunkan hamper 30 teman2 disabilitas netra yang bernyanyi dalam bentuk koor klasik.
Suara mereka tidak diragukan lagi, sebagai penyanyi. Yang sangat menarik penonton adalah ketika mereka saling memegang pundak mereka untuk berjalan, naik panggung dan kembali lagi ketempat duduk mereka.
Bagi disabilitas netra, dengan mereka tidak bisa melihat, mereka harus mencati "teman" untuk berjalan, apalagi di tempat2 baru yang mereka belum pernah kesana. "Teman" mereka salah satunya adalah tongkat putih, tongkat khas bagi disabilitas netra. Atau, mereka akan memegang pundak sesamanya, atau yang memang menjadi pedampingnya.
***
Tepuk tangan membahana ketika mereka menyelesainkan 2 lagu yang cukup panjang. Banyak yang mem-videokannya. Banyak yang terlihat sangat tertarik untuk mengenal lebih jauh dengan mereka dan yang pasti, aku selalu merinding, keetika teman2 disabilitas menunjukkan caranya tentang sebuah KEMULIAAAN Nama Tuhan.
Bahwa, Tuhan adalah Maha Adil. Walau mereka terbats, mereka diberikan talenta2 yang jika mereka asah, akan merupakan bukti tentang KEBESARAN TUHAN.
Penampilan2 berikutnya, semakin membuat aku merinding. Bahkan sampai akhir! Penampil kedua adalah dari Yayasan Tri Asih. Ada 3 penampilan yaitu main angklung dan menyanyi menari serta band tunggal, oleh anak2 disabilitas grahita.
 Disabilitas grahita adalah seseorang dengan kemampuan yang terbatas karena syndrome atau memang otak mereka tidak berkembang. Dengan keterbatasan seperti itu, mereka tidak mampu berpikir untuk mempunyai kehidupan yang baik, karena mereka bisa saja tidak tahu bagaimana mereka hidup.
4 teman2 disabilitas grahita ini, menari India dengan lincah, tiba2 beberapa tman2 grhita dari Yayasan Asih Budi berlari2 masuk ke depan panggung, dan menari dengan lincahnya! Astagaaa .....
Hahaha. teman2 disabilitas grahita yang ceria tanpa mengenal susah, tertawa keras sambil menggoyangkan tubuhnya tanpa arah, etapi sangat lucu, keren dan menghibur semua penonton! Lihatlah ekspresi wajah2 mereka.
Aku merinding tanpa henti.Â
***
 Kami tertawa karena ini diluar scenario, tetapi membuat aku semakin merinding! Mereka dengan percaya dirinya yang luar biasa, menghibur kami dan mereka sendiri, untuk bersenang2!
Banyak sekali yang mem-videokan mereka, bahkan Bp Alvin dan Bp Wibowo, sebagai salah satu petinggi Yayasan Agung Podomoro Land, mem-videokan penampilan2 mereka, di hamper semuanya sampai selesai!Â
Tetapi yang jelas, penampilan mereka SANGAT LUAR BIASA !!!
Lagi2 aku merinding ......Â
Penampilan berikutnya adalah dari Bp Didin, seorang insane pasca stroke, lumpuyh tubuh kanan, seperti aku. Beliau berumur 75 tahun, dan beliau menciptakan banyak alat music yang tidak biasa. Salah satunya adalah Gitar 66 dawai yang sudah mendapatkan MURI Dunia tahun 2014 lalu.
Dan kali ini, beliau membawa biolanya yang dirancang khusus untuk beliau. Dimana tangan kirinya yang sehat, memetik senar biolanya, dan seorang temannya menggeseknya! Sebuah duet yang luar biasa! Tidak mudah untuk berlatih!Â
Aku semakin merinding .....
 Bp Didin, seorang insane pasca stroke dengan lumpuh tubuh kanan seperti aku, memetik biolanya, dengan tangan kiri dan yang menggesek adalah temannya. Biola ini ditumpu dengan sebuah alat khusus untuk bisa memeang biola, tanpa tangan kanannya .....
***
Bagaimana penampilan berikutnya?
Pertunjukan sudah setengahnya. Semakin ramai, semakin meriah. Suka cita benar2 terasa. Bahkan Bp Wibowo dan Bp Alvin pun terlihat sumringah! Betapa bahagiannya aku! Konsepku tentang kepedulian disabilitas, sangat diterima dan didukung oleh Yayasan Agung Podomoro Land.
Sahabatku, seorang penyanyi dan pemusik jaman era tahun 1990-an, Genta yang bergabung dengan grub Garby, dan seorang yang sangat peduli dalam melayani orang2 yang membubutuhkan, ikut serta pada even ini.
Kak Genta Garby dengan temannya yang mengiringinya dengan gitar. Interaksi dena teman2 disabilitas membuat mereka saling memahami dan saling berbagi
Kak Genta, begitu aku memanggilnya, menyanyikan beberapa lagu yang hits sekarang dan sebuah lagu jaman keemasannya dahulu. Kak Genta benyanyi besama penonton. Interaksinya sungguh nyaman terutama bagi teman2 disabilitas.
Mereka teretawa, mereka berteriak2 tanda mereka semakin bahagia .....
Semakin rasa haru itu, semakin aku meriding, ketika penampil berikutnya Yayasan Dwituna Rawinala dengan presentasinya adalah beberapa nyanyian dengan suaranya yang luar biasa cantik! Yang diirini oleh band nya.
Anak2 dari Yayasan Rawinala. Mereka tidak bisa melihat. Mereka mempumyai kelemahan mental. Tetapi talenta yang mereka daatkan dari Tuhan, mereka asah dengan bantuan yayasan ini.
Mereka mampu memainkan alat2 musik tanpa mereka melihat, dan suar mereka sangat bagus! Seperti suara malaikat ..... bulu kuduk serta tanganku semakin merinding .....Â
***
Yayasan Dwituna Rawinala adalah sebuah yayasan yang melindungi anak2 dengan disabilitas ganda. Biasanya, disabilitas netra dan disabilitas grahita.Â
Bisa dibayangkan, disabilitas ganda akan lebih sulit anak2 itu untuk mempelajari sesuatu.Tetapi apa yang terjadi? Pada kenyataannya, mereka SANGAT LUAR BIASA!!!
Dan penampilan terakhir, itu bukan penampilan biasa2 saja! Mereka dari Yayasan Asih Budi, dengan teman2 disabilitas grahita. Mereka sangat aktif, lincah dan benar2 membuat semua bergembira dan berbahagia .....
Ekspresi wajah2 bahagia mereka. Siapa yang tidak merinding melihat tikah laku mereka yang sangat bahagia? Mereka memang tidak mengeti tentang keterbatasan, dank arena iulah mereka adalah orang2 yang selalu berbahagia ......
Selain itu, yayasan ini menampilkan gamelan degung. 3 lagu dari gamelan khas Sunda itu. Pemainnya adalah teman2 disabilitas grahita dengan guru2 dan pendampig mereka. Dan karena mereka menutup even ini, akhirnya mereka bersama dengan semua penampil dari Yayasan Asih Budi, bernyanyi sebagai penutup.
3 jam penuh sampai jam 7 malam, pertujukkan ini berakir dengan penuh kemeriahan. Mereka sangat bahagia, mereka sangat terhibur, dan kami semua sangat bahagia.
Yang penting dalam even "Disability Awarness 3" ini, bukan kami. Justru mereka lah yang ingin kami hibur. Mereka yang akan kami berbayakan lewat music dan seni. Dan ketika mereka bahagia, kami pun semakin bahagia .....Â
Dan aku belum berhenti merinding .....
Sebelumnya :
"Disability Awareness" Untukku adalah Mimpi, Inklusi dan Eksplorasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H