Fashion, souvenir, makanan, perlatan dapur, consumer goord bahkan perhiasan pun ada! Dan jangan heran, jika di depan toko perhiasan, terdapat lapak ikan dan daging mentah, hihihi .....
Pasar Ameyoko bermula setelah Perang Dunia II, dimana saat itu disana terjadi krisis makanan. Lalu mulai bermunculan pasar gelap, untuk menjual bahan makanan, terutama permen dan gulan, yang istilah Jepang adalah "Ame".
Awalnya, kawasan itu di masa Perang Dunia II, merupakan pasar gelap yang menjula barang2 milik Amerika, yang bermarkas di Jepang. Dan sekarng, kawasan ini dinamakan Ameyoko.
Pasar ini memang sungguh bersejarah. Pemerintah ibukota Tokyo melestarikannya, dengan keadaan sesuai pada masa itu. Walau bangunan2nya sebagian besar sudah dipermodern, tetapi suasana masih seperti dulu (katanya).
Dari referensi yang aku baca, jutaan wisatawan dan warga sekitar selalu berada disana, untuk membeli kebutuhan hidup sehari2 atau hanya sekedar melihat2 saja.
Ameyoko terletak sangat strategis. Berada di jalur kereta yang dilewati oleh JR Yamanote Line. Jika langsung kesana, kita berhenti di Stasiun Okachimachi. Tetapi jika kita setelah berjalan2 di Ueno Park, kita tidak perlu naik kereta.Â
Cukup berjalan kali, karena hanya 1 stasiun dari Stasiun Ueno ke Stasiun Okachimachi. Dan antara 2 stasiun itu pun, merupakan shopping street, apalagi jika kita berjalan di bawah jalur laying kereta.
Seperti di beberapa tempat di Jakarta, pasar Ameyoko ini berada di bawah jalan laying kereta. Salah satu konsepnya adalah memberikan "ruang yang tidak terpakai" untuk alternative kehidupan. Tentunya walau ruang ini ditempati oleh sebuah pasar, pemerintah Tokyo tidak serta merta "membuangnya". Bahkan kebersihan pasarpun sangat terjaga!
Bayangkan!