Hampir di restoran2 terkenal pun (fastfood), untuk menghemat sumber daya manusianya, vending machine diletakan di entry restoran2 tersebut. Restoran fastfood di manapun, selalu ramai dikunjungi. Karena makanannya standard untuk perut masing2, cukup murah serta cepat.Â
Ramainya orang mengantri di restoran2 fastfood di Jepang, membuat vanding machine "kelimpahan rejeki". Vending machine, tidak menerima hutang, kartu kredit atau complain. Vending machine hanya menerima uang cash dengan kembalian. Jadi jika ke Jepang, jika tidak siap dengan uang cash, jangan makan di restoran fastfood, ya. Cari restoran lain yang biasa dan mmbayar dengan kartu kredit.
Vending machine di restorang2 itu Cuma "menjual" tiketnya. Tiap tombol, ada gambar menunya. Kita tinggal memilih dan memasukkan uang kertas atau koin dan kita akan mendapatkan tiketnya. Setelah itu, tiket diserahkan oleh pelayan dan..... voila! Hanya beberapa menit, makanan siap diantar!
***
Selain makanan2 utama, mereka juga menjual makanan2 tambahan dengan cara yang sama, sehingga restoran fastfood tersebut tidak banyak mengeluarkan uang untuk membayar pelayan2 untuk mencatat makanan. Hanya mereka butuh pramusaji untuk mengantar makanan di meja2 penguntung. Dan itulah yang dikerjakan anakku sebagai pramusaji, di restoran Ramen Ichiran di Asakusa, Tokyo.
Beda lagi, vending machine yang menjual minuman seduh, panas ataupun dingin. Ketika aku keliling Jepang, hanya ada beberapa vending machine, yang menjual minuman seduh panas atau dingin. Seperti di stasiun Funabashi Hoten, kawasan tempat apartemen anakku.
Vanding machine ini, terdapat di pintu masuk stasiun Funabashi Hoten. Yang dijual, berbagai muniman seduh, seperti kopi, coklat, jus buah2an dan berbagai rasa susu. Diseduh dengan air panas atau iar dingin dengan sedikit es batu.