Jalan setapak, perjalanan 'magis' menuju Kuil Nakayama Hokekyo-ji. Di musim semi dengan bunga Sakura, dimusim menuju musim panas dengan hijau daun pohon cherry serta dimalam hari dengan lampu2 yang seadanya serta bunyi jangkrik dan burung hantu .....
Suasana magis yang luar biasa, dan tidak bisa aku tuliskan dengan kata2 .....
***
Berjalan santai menelusuri jalan setapak menuju Kuil Nakayama Hokekyo-ji, suasana yang nyaman benar2 terasa. Di musim semi, dengan banyaknya pohon cherry disepanjang jalan setapak, pasti bunga2 Sakura bermekaran. Seprti yang terjadi ketika kami disana .....
Dunia magi situ trus menerus menghampiriku. Sungguh. Tidak bisa aku tuliskan, bagaimana suasana disana. Sangat berbeda, dan harus disaksikan sendiri, betapa luar biasanya pemandangan disana .....
Disisi kiriku ada sebah sekolah Kendo, sebuah sekolah eksklusif untuk penguasaan seni kuno 'dojo'.
Tetapi yang menarik disini adalah warga disana memberikan failitas yang luar biasa bagi kucing2 liar. Dengan cara memberikan air untuk minum, atau susu atau makanan di tempat2 tertentu untuk kucing2 liar tersebut.
Dia datang kesemua pengunjung dan kami pun dengan senang hati untuk memeluknya. Ada juga orang tua Jepang yang setia datang kesana, walau dia bukan penduduk sana. Cerita ini, aku tahu dari ankku yang tinggal, kuliah dan bekerja di Tokyo.
Â
Orang tua Jepang itu, sepertinya bukan orang tua sembarangan. Kulihat sepertinya dia hanya orang tua 'gelandagan', dengan baju dan dandanan kucel, tetapi ketika aku melihat isi tasnya, bebagai barang elektronik mahal termasuk kamera, aku tahu bahwa dia bukan orang tua sembarangan .....Â
Mngkin dia seorang tua, yang berjalan kemanapun untuk memotret dan mnyayangi kucing. Kerna dia terlihat berlama2 hanya untuk mengelus dan memeluk kucing2 liar disana, termasuk si kucing liar berbulu 3 warna .....
Kuburan disana mungkin berbeda dengan dimanapun, Masing2 negara punya tatacara tentang kuburannya. Beberapa kali aku sempat tertarik dengan kuburan disana karena terluhat sangat "mahal!".
Diatas bongkahan granit itu, diukir dengan mesin, tulisan2 kanji, yang ada beberapa tulisan bisa terbaca oleh Michelle. Ternyata itu bukan nama2 dari yang meninggal. Tetapi tulisan tentang sesuatu. Sepertinya sebuah cerita atau puisi, entah tentang apa .....
Seperti biasa, setiap kuil pasti mempunyai bilik kecil untuk beristirahat, sekalian untuk membasuh kaki dan tangan, sebelum masuk ke area persembahyangan. Begitu juga di kuil ini. Bahkan tempat ini justru lebih terpencil, sebelum memasuki area kuil yang sebenarnya .....Â
***Â
Perjalanan dari gerbangNio-Mon sampai ke area kuil meman g cukup jauh. Mungkin sekitar 1 km bahkan lebih. Tetapi walau jauh, dengan pemandangan erta suasana magis yang jauh dari bayanganku sebelumnya, membuat perjalanan ini justru inginnya lebih jauh.Â
Ketika kita 'tersihir' dengan sebuat tempat dan suasana yang membuat kita terpana, tentu kita tidak akan melepaskan nya. Dan aku akan terus 'memburu' tentang apa dan bagaimana suasana itu bisa membuat aku semakin excited .....Â
Sebelumnya :Â
Apakah "Ninja" Hanya Sebuah Mitos?Â
"Gerbang Nio-Mon" Menuju Nakayama Hokekyo-ji TempleÂ
"Roh Shitamachi", Memenuhi Kehidupan ShibamataÂ
Dan "Bonsai Raksasa" itu Akan Terus Bertumbuh dan Berkembang Selama Dia Mau ....Â
Wisata Religi "Shibamata Taishakuten Temple", yang Tersembunyi Â
Permata Wisata Kota Tua Jepang Era Taisho di ShibamataÂ
"Mizumoto Koen" Kanamachi, Taman Terbesar di 23 Distrik  TokyoÂ
"Kanamachi", Wisata Perumahan Mungil di Utara TokyoÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H