Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan "Magis" Menuju Kuil Nakayama Hokekyo-ji

17 Juni 2018   20:25 Diperbarui: 17 Juni 2018   20:39 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang tua yang memeluk seekor kucing liar. Saling mengisi, saling mencintai ..... | Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Ada seekor kucing berbulu 3 warna, yang sudah sangat terkenal idsana, di Kuil Nakayama Hokekyio-ji. Kucing itu hidup dengan sangat baik. Bejalan dari 1 rumah ke rumah lain. Kadang2 dia keluar dari kompleks kuil itu, dan kembali lagi jika dia lapar dan butuh disayang ..... 

Dia datang kesemua pengunjung dan kami pun dengan senang hati untuk memeluknya. Ada juga orang tua Jepang yang setia datang kesana, walau dia bukan penduduk sana. Cerita ini, aku tahu dari ankku yang tinggal, kuliah dan bekerja di Tokyo.

 

Orang tua Jepang itu, sepertinya bukan orang tua sembarangan. Kulihat sepertinya dia hanya orang tua 'gelandagan', dengan baju dan dandanan kucel, tetapi ketika aku melihat isi tasnya, bebagai barang elektronik mahal termasuk kamera, aku tahu bahwa dia bukan orang tua sembarangan ..... 

Mngkin dia seorang tua, yang berjalan kemanapun untuk memotret dan mnyayangi kucing. Kerna dia terlihat berlama2 hanya untuk mengelus dan memeluk kucing2 liar disana, termasuk si kucing liar berbulu 3 warna .....

Seorang tua yang memeluk seekor kucing liar. Saling mengisi, saling mencintai ..... | Dokumentasi pribadi
Seorang tua yang memeluk seekor kucing liar. Saling mengisi, saling mencintai ..... | Dokumentasi pribadi
   

Kuburan disana mungkin berbeda dengan dimanapun, Masing2 negara punya tatacara tentang kuburannya. Beberapa kali aku sempat tertarik dengan kuburan disana karena terluhat sangat "mahal!".

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Antar kavling, seoertinya tidak ada jarak, hanya sekedar 10 atau 20 cm saja. Lalu nisannya selalu dibangun dengan marmer atau granir, dengan tiang2 tinggi sekitar 80 cm sampai 100 cm, untuk tulisan2 kanji. Mungkin nama yang berada didalam sana.
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sepertinya, khusus di kuil ini, didepan kuburan terdapat sebuah meja dari granit mahal. Balok granit itu sangat mahal! Dengan bangku2 marmer yang ditanam.

Diatas bongkahan granit itu, diukir dengan mesin, tulisan2 kanji, yang ada beberapa tulisan bisa terbaca oleh Michelle. Ternyata itu bukan nama2 dari yang meninggal. Tetapi tulisan tentang sesuatu. Sepertinya sebuah cerita atau puisi, entah tentang apa .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
  

Seperti biasa, setiap kuil pasti mempunyai bilik kecil untuk beristirahat, sekalian untuk membasuh kaki dan tangan, sebelum masuk ke area persembahyangan. Begitu juga di kuil ini. Bahkan tempat ini justru lebih terpencil, sebelum memasuki area kuil yang sebenarnya ..... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun