Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

"Mizumoto Koen" Kanamachi, Taman Terbesar di 23 Distrik Tokyo

15 Juni 2018   18:28 Diperbarui: 15 Juni 2018   19:08 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah keliling kota Kanamachi, tujuannya ke Taman Mizumoto atau Mizumoto Koen". Taman Mizumoto ini sangat luas, termasuk danau dan jematan gantung untuk menyeberangi semenanjungnya. Taman Mizumoto ini dikenal dengan beragam jenis tumbuhan dan burung2 liar dan sering sebagai tempat atraksi selama musim semi dan musim panas.

Taman Mizumoto pun menjadi tempat perlindungan berbagai macam burung yang berimigrasi serta ratusan jenis pepohonan local. Setiap bulan Juni, Taman Mizumoto menjadi tuan rumah Festival Iris, ketika ribuan bungan melata ditanam, bermekaran ......

Di taman inupun banyak terdaoat pohon sakira, yang jika musim semi tiba, belasan jenis bunga2 Sakura pun bermekaran dan taman ini menjadi luar biasa!

www.googlemap.com
www.googlemap.com
Bisa diperhatikan, Taman Mizumoto yang luas, sebagai oase, penyerapan dan paru-paru kota, ditengah2 kepadatan warga Jepang kota Kanamachi .....

***

Ketika aku kesana, memang hari kerja dan habis hujan. Tetapi kata Bp Richard taman ini sebagai tempat kongkow bagi warga di sekitarnya, sepulang kerja. Mereka berkeliling naik sepeda spanjang jalan setapak, naik turun jembatan sambil berolah raga, dan sekedar berjalan santai bagi seluruh keluarga.

Burung2 pun sudah tidak takut dengagn orang2 yang ada disana. Sejak taman ini dibuka pada tahun 1965, mungkin bergerasi2 burung2 liar tersebut 'berteman' dengan manusia. Juga, sebagian besar burung2 itu mendapat mkanan remah2 roti dari pengunjung taman, yang sebagian besar adalah keluarga.

Ada sebuah caf mungil di pintu masuk Taman Mizumoto, terdapat banyak makanan ringan, makanan basah dan minuman2, tempat kngkow anak2 muda selepas sekolah.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Taman Mizumoto setelah hujan, cantik dengan bau tanah yang segar. Dengan caf mungil ini, taman ini semakin nyaman karena terdapat makanan2 ringan. Dan burung2 semakin banyak dating kesana karena banyak orang memberi makan burung2 itu dari sisa2 remahan roti .....

***

Ya, Taman Mozumoto memang benar2 sebuah oase ditengah hirup pikuk ibukota Tokyo, atau setidaknya dari kota kecil Kanamachi. Warga Kanamachi bisa beremah, memancing dan mengamati burung2 yang berimigrasi.

Taman ini adalah sebuah 'permata' Tokyo di Kanamachi. Danau Misato di taman ini menjadi sebuah danau yang berdiri di tengah2 kehidupan alam yang asri. Warga kota berdatangan, dan walau semua warga dating pun, sepertinya taman ini tidak akan penuh karena mereka akan terus bergerak. Dunia terus berputar, juga Taman Mizumoto.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Bahkan, patung2 berbagai jenis burung pun sebagai penghias taman

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Berbagai jenis pohon Sakura yang selalu memberi bunga2 cantik di setiap musim semi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Sisa2 bunga Sakura yang masih ada di pohon Sakura, di musim semi April 2018 lalu .....

Taman Mizumoto adalah taman terbesar di 23 distrik Tokyo, dioperasikan oleh pemerintah metropolitan Tokyo. Karena taman ini berbelakangan dengan Tokyo sebagai ibukota Jepang, Taman Mizumoto tidak dikenal. Hanya dikenal di area Kanamachi dan sekitarnya saja.

Ketika taman ini dibuka tahun 1965 lalu, Tokyo berada di puncak ledakan ekonomi Jepang, saat orang2 menderita karena polusi udara. Awanya, taman iu hanya sekedar tanah kosong dengan semak belukar dan pepohonan yang tidak tertata. Kemudian pemerintah membangun Mizumoto Park, mengembangkan dan menjadikan taman ini luar biasa!

Detail desain landscape yang cantik, dengan beberapa streetscape dan patung2, menghiasi taman ini. Bunga2 bermekaran di musim2 tertentu dan burung2 pun semakin banyak disana sebagai tempat berlindung dari hiruk pikuk kota.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Diujung sana adalah gerbang masuk Mizumoto Park

Bagi warga Jepang, khususnya warga Tokyo pun, sangat sulit diercaya, ketika Taman Mizumoto berkembang sedemikian cantik dan mereka belajar tentang sesuatu. Bahwa, Roma tidak dibangun hanya dalam waktu sehari, begitu juga membangun lingkungan hijau .....

Taman ini juga sangat 'ramah disabilitas'. Jepang memang sangat peduli disabilitas. Jangankan taman, kereta dan semua kendaraan umum di Jepang pun, semua 100% ramah disabilitas.

'Ramah disabilitas' di Taman Mizumoto ditunjukkan dengan adanya jalan setapak yang cukup nyaman bagi kursi roda ajaibku. Dengan permukaan aspal kasar, cukup nyaman untukku. Aku bisa berkeliling taman, sampai ke ujung2nya. Dan di setiap ujung taman, ada lingkaran dari stainless steel, untuk sepeda tidak bisa memasuki jalan setapak yang khusus untuk kursi roda dan disabilitas netra.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Jalur khusus untuk disabilitas. Pemakai kursi roda dan disabilitas netra. Diujungnya, di "tutup" supaya sepeda tidak bisa lewat

Taman Mizumoto memang menyenangkan. Suasana yang asri dan natural benar2 sangat menyegarkan. Bahkan danau Misato pun terlihat tenang dan damai.

 www.tokyo.digi-joho.com
 www.tokyo.digi-joho.com
Danau Misato yang tenang dan damai .....

Dan Taman Mizumoto menjadi salah satu  tempat natural bagi makhluk hidup didalamnya, paru2 kota Tokyo serta oase di belantara Jepang .....

Sebelumnya di Kanamachi :

 

"Kanamachi", Wisata Perumahan Mungil di Utara Tokyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun