Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Kanamachi", Wisata Perumahan Mungil di Utara Tokyo

15 Juni 2018   14:02 Diperbarui: 15 Juni 2018   14:23 1035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota Kanamachi yang 'datar', tempat beristirahat bagi warga Jepang yang bekerja di Tokyo/Dokumentasi pribadi

By Christie Damayanti

Ketika kita travelling kemanapun, apalagi ke luar negeri, dengan waktu dan dana yang terbatas, pastilah kita akan berkeliling dan berwisata ke daerah2 yang 'mainstream'. Tempat2 wisata yang terkenal, dan biasanya hanya 'sight-seeing' saja sambil berfoto2.

Tidak banyak yang dating travelling kemanapun, mau bersusah payah untuk mendatangi tempat2 wisata yang 'tidak biasa' dan dipiran kita, belum tentu tempat wisata itu bagus. Dan juga tempat2 wisata yang 'tidak biasa', atau yang tidak terlalu di blow-up kota itu, kesana pun kita membutuhkan dana. Jadi, buat apa kesana?

Berbeda jika kita sering ke suatu tempat, bahkan kita inggal di suatu tempat, kita sudah bosan ke tempat2 wisata yang 'mainstream', dan kita akan mendatangi tempat2 wisata yang 'tidak biasa' .....

Nah .....

Karena anakku tinggal, kuliah dan bekerja di Tokyo, dan aku minimal 3x setahun menjenguknya kesana, tentu aku bukan disebut "turis mancara Negara" lagi. Mungkin benar, aku tetapturis, tetapi karena seringnya aku kesana dan aku sudah mulai bosan untuk hilir mudik ke tempat2 wisata yang 'mainstream', aku mulai mencari tempat2 wisata yang 'tidak biasa', bahkan menerobos masuk ke tempat2 wisata yang cukup 'terpencil', di tengah kita karna aku adalah pemakai kursi roda.

So, ketika seorang teman filatelisku, Bp Richard Susilo yang menikah, tinggal dan bekerja di Tokyo mengundangku untuk bertem di daerah rumahnya pada musim semi 2018 lalu, tentu aku tidak meyia-nyiakan kesempatan ini. Ke suatu tempat, bertolak belakang dari Tokyo yang hingar bingar, ke Kanamachi distrik kecil untuk perumahan warga Jepang ....

Kanamachi

Kanamachi, daerah wisata 'tersembunyi'. Dari tempat tinggal anakku di Funabashi menuju ke utara sementara hingar bingar Tokyo ada di barat Jepang./www.googlemap.com
Kanamachi, daerah wisata 'tersembunyi'. Dari tempat tinggal anakku di Funabashi menuju ke utara sementara hingar bingar Tokyo ada di barat Jepang./www.googlemap.com

***

 

Dari Funabashi, kami menuju ke Stasiun Kanamachi. Kanamachi memang 'hanya' sebuah kota kecil di Katsushika. Tempat untuk tinggal warga Jepang. Sebagian besar memang peruntukkannya adalah rumah2 kecil atau apartemen2 dengan 2 lantai.

Kota Kanamachi, perjalanan dari Stasiun Kanamachi menyusuri jlan setapak, berkeliling kota/Dokumentasi pribadi
Kota Kanamachi, perjalanan dari Stasiun Kanamachi menyusuri jlan setapak, berkeliling kota/Dokumentasi pribadi

Kota Kanamachi, perjalanan dari Stasiun Kanamachi menyusuri jlan setapak, berkeliling kota/Dokumentasi pribadi
Kota Kanamachi, perjalanan dari Stasiun Kanamachi menyusuri jlan setapak, berkeliling kota/Dokumentasi pribadi
Kanamachi sangat mungil, 'sepi' serta terlihat tidak hingar bingar. Temoat dimana warga Jepang, seperti Bp Richard Susilo pulang kerumahnya, setelah bekerja seharian di Tokyo. Mungkin, Kanamachi seperti Depok nya Jakarta, sebuah kota penyangga ibukota Jakarta.

Ketika aku dijemput oleh Bp Richard di Stasiun Kanamachi, aku langsung diantar ke sebuah taman yang luas dan cantik. Tentu setelah melalui tempat2 menarik, sepanjang perumahan2 mungil.

Stasiun Kanamachi sendiri, adalah stasiun kereta Joban Line di Katsushika, yang dioperasikan oleh JR East. Stasiun kanamachi bersebelahan dengan Stasiun Keisei Kanamachi yang dioperasikan oleh Keisei Line. Dan dari Funabashi tempat apartemen anakku, melalui Keisei Line .....

Kota Kanamachi sangat 'datar'. Secara kontur perkotaan pun memang datar. Bangunan2nya tidak lebih dari 8 lantai. Itu oun hanya beberpa gedung yang ada di downtown atau pusat kota. Kami menyusuri jalan2 pedestrian yang tidak begitu besar, tetapi sangat nyaman.

Permukaan jalan pedestrian, sangat rata. Bahkan antara 'pulau', perbedaannya sangat kecil. Mungkin kurang dari 5 cm saja. Sangat nyaman dengn kursi roda ajaibku. Dengan santai dan nyaman, kami bisa mengobrol tanpa harus memasang mataku tentang batu2 jalanan .....

Perjalanan kami keliling kota, memang hanya berjalan2 saja, sambil aku melakukan riset kecil2an. Survey tentang perumahan dan perkotaan. Sangat menarik ..... 

Pedestrian yang tidak terlalu lebar, tetapi sangat bersih dan rapih. Cukup untuk kursi rodadengan seorang di sampingku, jika aku berpapasan. Dokumentasi pribadi
Pedestrian yang tidak terlalu lebar, tetapi sangat bersih dan rapih. Cukup untuk kursi rodadengan seorang di sampingku, jika aku berpapasan. Dokumentasi pribadi

Pedestrian yang tidak terlalu lebar, tetapi sangat bersih dan rapih. Cukup untuk kursi rodadengan seorang di sampingku, jika aku berpapasan. Dokumentasi pribadi
Pedestrian yang tidak terlalu lebar, tetapi sangat bersih dan rapih. Cukup untuk kursi rodadengan seorang di sampingku, jika aku berpapasan. Dokumentasi pribadi
Disisinya adalah perumahan2 mungil, daerah yang cukup mahal, tetapi sebagian besar tidak mempunyai mobil karena warga Jepang lebih memilih tidak punya mobil dan hanya naik kendaraan umum. Karena fasilitas kendaraan umum Jepang memang yang terbaik di dunia ....

Perumahan mungil atau apartemen2 dengan 2 lantai, yang sebagian besar mewarnai kota Kanamachi/Dokumentasi pribadi
Perumahan mungil atau apartemen2 dengan 2 lantai, yang sebagian besar mewarnai kota Kanamachi/Dokumentasi pribadi

Perumahan mungil atau apartemen2 dengan 2 lantai, yang sebagian besar mewarnai kota Kanamachi/Dokumentasi pribadi
Perumahan mungil atau apartemen2 dengan 2 lantai, yang sebagian besar mewarnai kota Kanamachi/Dokumentasi pribadi
 
Karena rumah2 dan apartemen di Jepang sangat mungil (karna harga tanah sangat mahal), banyak perusahaan yang membangun bisnis 'gudang'. Sewa gudang2 seperti foto diatas, adalah sangat wajar, dengan sewa yang tidak murah! Dokumentasi pribadi
Karena rumah2 dan apartemen di Jepang sangat mungil (karna harga tanah sangat mahal), banyak perusahaan yang membangun bisnis 'gudang'. Sewa gudang2 seperti foto diatas, adalah sangat wajar, dengan sewa yang tidak murah! Dokumentasi pribadi

 

Suasana lingkungan perumahan yang kami susuri, teduh dan nyaman/Dokumentasi pribadi
Suasana lingkungan perumahan yang kami susuri, teduh dan nyaman/Dokumentasi pribadi

Suasana lingkungan perumahan yang kami susuri, teduh dan nyaman/Dokumentasi pribadi
Suasana lingkungan perumahan yang kami susuri, teduh dan nyaman/Dokumentasi pribadi

Walau sebagian besar rumah2nya sangat mungil, tetapi ada jua beberapa rumah besar, yang tentunya sangat mahal! Dokumen pribadi 
Walau sebagian besar rumah2nya sangat mungil, tetapi ada jua beberapa rumah besar, yang tentunya sangat mahal! Dokumen pribadi 

***

 

Memang tidak banyak yang bisa dinikmati bagi wisatawan yang suka hingar bingar kota. Kanamachi menurutku adalah 'tempat wisata yang tersembunyi'. Kanamachi untukku juga, merupaka wisata perkotaan di perumahan. Sangat menaarik dengan detail rumah2 munglnya. 

Di Kanamachi sendiri, ada sebuah taman yang sunggu uas dan terdapat danau cantik, yang akan aku ulas di tulisanku berikutnya .....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun