Untuk menuju Kuil Meiji Jingu, kita harus masuk dulu ke hutan 'buatan' kota Harajuku, yang menyeberangi Harajuku Bridge, dari Stasiun Harahuju. Harajuku Bridge ini, disebut juga Jingu Bashi, yang besar dan luas. Dan di sisi jembatan ada pilar yang dipasangi lampu atau lentera. Sangat cantik, khas Jepang. Kata orang, jika di malam hari, kita akan merasakan sensasi yang berbeda dan luar biasa!
Pintu gerbang khas Jepang ini, disebut Gerbang Torii, dimana di Kuil Meiji Jingu ini merupakan Gerbang Torii terbesar di Jepang. Gerbang Torii terbesar di Jepang ini, memiliki ketinggian 12 meter, lebar 17,1 meter dan tiang balok kayu gelondongan nya berdiameter 1,2 meter.
Dibangun dari pohon Cemara Hiroki, berusia 1500 tahun. Ditebang dari Gunung Fuji di ketinggian 3300 meter. Gerbang Torii Meiji Jingu ini, merupakan sebuah 'landmark', bagian dari landmark2 Jepang, yang dicari banyak wisatawan asing dunia .....
Sepanjang jalan didalam hutan menuju Kuil Meiji Jingu ini, selalu beralaskan kerikil2 kecil putih, disebut tamajari. Yang tidak terpisahkan denan Kuil Shinto ini. Sakral. Dimana konsepnya adalah, bahwa jiw dan raga kita akan disucikan sambil berjalan diatas "tamajari" ini.
Catatan :
Silahkan berjalan di sisi tengah jalan, yang merupakan jalan yang dilewati para dewa. Wah ..... aku justru lebih memilih di atas pedestrian yang permukaannya dari conblock. Sehingga kerikil2 halus nan putih ini, tidak berbunyi berisik yang berbenturan dengan kursi rodaku, hihi .....
***