"Ah ..... tidak! Aku harus bisa sendiri!", itu tekadku.
Lalu, tanganku bergerak. Tuhan menggerakkan tanganku. Aku menyalakan tombol batere kursi roda ajaibkuku. Terlihat lampu merah menyala! Wah, ada kemajuan. Walau masih merah, tetapi setelah aku gerakkan mesinnya, kursi roda ajaibku, bergerak maju!
Puji Tuhan!
Aku menggerakkan kursi rodaku, untuk mundur dari posisiku di atas zebracross, dan mencari tempat yang lebih aman dan nyaman. Aku bisa membawa kursi rodaku, mendekati stasiun Shinjuku. Dan ketika berhenti di titik yang aku anggap nyaman dan aman, baterenya benar2 mati lagi! Wah .....
Tetapi aku belajar, seperti batere hp akan sedikit 'naik' jika hp kuta matikan agak lama sebelum ada tempat untuk charge. Ternyata, begitu juga batere kursi roda ajaibku. Aku hanya menunggu saja. Kalau tadi 30 menit aku menunggu di atas kursi rodaku di zebracross, sekarang berarti aku harus menunggu lebih dari 30 menit. 1 jam cukup, kah?
Akhrnya, aku benar2 menunggu 1 jam. Dengan berbekai beberapa onigiri dan inari, serta 2 botol jus buah yang aku selalu bawa di kursi rodaku untuk cemilan, ternyata itu membuat aku bisa bertahan untuk makan siang. Ya ..... aku makan siang di depan stasiun Shinjuku, di alah satu titik dekat tiang kolom, makan onigiri dan inari, serta 2 botol jus buah, sambil mataku jelalatan mengamati orang2 yang berseliweran disana .......
Banyak dari mereka, tertawa, tersenyum atau kasak kusus, tetapi aku tidak pedyli, karena aku tahu, mereka tidak mau melecehkan aku, koq. Mata mereka mengatakan itu. Mereka hanya heran melihat aku, seorang perempuan asing cacat, duduk di atas kursi roda sambil makan serta matanya yang jelalatan ....
Hahahahaha ......
Bukan salah mereka, kan? Salah ku, dengan kondisi yang memang sebenarnya cukup membuat orang2 akan tersenyum .....
***