Apalagi, Jepang termasuk negaraq "kecil" dan padat penduduknya, serta "negara gempa". Ternyata, teknologi Jepang, mampu menciptakan kreativitas-kreativitas teknologi, untuk desain komprehensif sistem transportasi, yang tidak "melebar". Sistem transportasi yang bertumpu. Terminal bus di atas stasiun kereta terbesar di seluruh Jepang ......
***
Ketika aku melakukan perjalanan ke Gotemba (area terbaik untuk melihat Gunung Fuji), sekitar 1,5 jam jarak dari Tokyo via bus atau kereta biasa, tentunya lewat stasiun Shinjuku. Seperti yang aku sudah tuliskan, Stasiun Shinjuku adalah pusat stasiun di Jepang. Dari Funabashi, tempat tinggalku jika aku ke Jepang karena anakku mmpuyai apartemen disana, kami ke Shinjuku, lalu mencari cara untuk ke Gotemba.
Jika aku mempunyai JR Pass, aku tidak akan pusing-pusing untuk naik bus, karena ketika sampai Shinjuku, aku akan langsung mencari platform untuk naik Shinkansen. Tetapi karena aku tidak membeli tiket JR Pass, aku punya alternatif ke Gotemba dengan 2 cara, dengan kereta biasa atau dengan bus.
Kereta biasa, sebenarnya tidak masalah, tetapi kata petugas stasiun, kereta itu hanya ada 1 jam sekali. Maklum, Gotemba bukan di Tokyo tetapi cukup jauh keluar kota. Mungkin seperti Jakarta ke Bandung. Jika naik bus, bisa cepat karena bus ke Gotemba ada setiap 15 menit. Dan harga tiketnya hampir sama denan tiket kereta biasa, sekitar 1800 Yen.
Dari sinilah, aku memelajari konsep komprehensif antara sistem transportasi kereta dan bus dalam 1 gedung atau bangunan .......
Pengamatanku bukan hanya sekadar konsepnya saja, melainkan di semua stasiun di Jepang, pasti kita bisa menemukan map atau peta. Dan map ini sangat membantu untuk mencari arah. Karena, tidak akan langsung kita bisa mencari jalan keluar ke tempat yang kita tuju, lho!
Jika hanya sekedar keluar ke pintu keluar, bisa saja, tetapi kita mungkin tidak bisa langsung ke tujuan kita. Mungkin, tujuan kita ke A, tetapi kita keluar ke pintu ke B. Alhasil, kita malah kesasar. Dan harus berputar untuk mencapai tujuan kita ke A. Itulah gunanya peta.
Hahaha .....
Tetapi paling tidak, ada niat kita untuk mempelajarinya. Karena jika kita benar-benar tergantung kepada teman atau orang lain dan kita tidak mau mempelajarinya, percaya deh ...... kita akan kesasar dan "hilang" ditengah rimba kerumunan manusia .....