Tetapi ketika pertama kli aku mrlihat monument itu, kesan edukasinya memang tebal. Taman lingkungan (mungkin di Jakarta disebut seperti RPATRA) ditengah2 pemukiman padat penduduk di Ryogoku, dibangun monument untuk mengenal salah satu samurai Jepang. Yang jelas untuk mendidik sebuah kepedulian serta rasa hormat bagi warga sekitarnya.
 Aku pun melihat, ketika anak2 TK atau SD dengan ibu2nya dating ke taman itu. Dimana ibu2nya membacakan tulisan2 di dinding kepada anak2nya. Dan membungkuk serta memberi hormat kepada Katsu Kaishu ......
Sebuah penghormatan bagi seorang samurai, dari rakyat Jepang .....
***
Ryogoku Park bukan sebuah taman besar. Ryogoku Park memang banya sekedar taman kecil, berada di pemukiman lokal warga Jepang. Lingkungannya dikelilingi oleh rumah2 mungil dan apartemen2 di belakangnya. Taman itu sebagai taman hunian dengan konsep 'taman bermain dan edukasi' bagi warga sekitar. Aku berada disana, menunggu Michelle uang baru pulang kuliah jam 5 sore itu. Karena jam 2an juga merupakan jam pulang sekolah untuk murid SD.
Banyak anak2 nya datang berlari2 diiringi oleh ibunya. Ada yang langsung bermain di taman, ada juga yang pulang dulu, ganti baju dan ke taman. Ada yang membawa sepeda atau bola. Ibunya membawa makanan2 kecil untuk mereka.
Akhirnya jam 5 sore, Michelle dan teman2nya datang. Bergerombol, ketawa2 sambil mengunyah apa yang mereka sudah persiapkan untuk cemilan pulang kuliah. Dan ketika mereka sampai di taman itu, ada yang langsung berpisah untukke stasiun untuk bekerja,ada juga yang langsung bergegas pulang. Dan Michelle menemaniku di sana, sampai agak sore, sampai matahari tidak bersinar lagi .....
***
Ryogoku Park, memang sebuah taman lingkungan. Tidak besar. Tetapi dengan adanya seorang samurai, Katsu Kaishu, mengubah cara pandang lingkungan. Monumen dan cerita tentang Katsu Kaishu, terpatri nyata. Dan kedisipinan warga Jepang serta kepedulian untuk selalu menjaga inventaris negaranya, menjadikan Samurai Katsu Kasihu sangat 'harum' dimata masyarakat Jepang ......