Hihihi ..... otakku saja yang error, ya?
Posisi parkir sepeda ini, pas bersebelahan dengan kursi roda ajaibku, yang nyaman melaju diatas trotoar. Bahwa trotoar atau pedestrian ini, sama sekali tidak terganggu, ketika sebagian (kecil) dipakai sebagai tempat penyewaan sepeda. Dan dengan harga sewa yang relative murah antara 100 Yen sampai 150 Yen per-hari, pemilik sepeda tidak perlu pusing2 untuk memarkirkan sepedanya, walau siap sepedanya kebasahan jika hujan .....
Dan memang demikian itulah adanya. Mereka adalah anak2 remaja dan pemuda2 Asia, termasuk Indonesia, yang tidak berbahasa Jepang. Ada yang dari Indonesia, China, Bhutan, Malaysia, Brunei, Vietnam dan Filipina. Sehingga, di "jalan tikus" ini lah yang menajdi favorite mereka.
Mereka tertawa sambil berteriak2 jika selesai sekolah, menuju ke stasiun, untuk pulang ke apartemen mereka masing2, atau untuk bekerja. Dan keceriaan mereka sungguh menjadi sebuah 'fenomena' di lingkungan ini. Mereka selalu berbaris rapi, sambil ketawa ketiwi. Jika ada yang ingin membeli sesuatu, mereka menunggu di depan toko. Lalu berjala lagi, sampai ke stasiun, dan berpisah menuju kereta masing2 .....
Kebahagiaan apa yang tidak mereka rasakan dengan kehidupan seperti ini di Ryogoku?
Mereka adalah anak2 remaja dan pemuda harapan masing2 negara mereka. Dan aku sangat beruntung, Michelle adalah salah satunya, yang berada di dalamnya sebagai pemuda harapan Indonesia ......
By Christie Damayanti
Sebelumnya :
Menikmati Kehidupan di Ryogoku
"Ryogoku", Dunia Pesumo Sejati Jepang