***
Lingkungan di "jalan tikus" itu semakin membuat aku menikmatinya. Apalagi ketika aku melewat sebaris panjang jalan di belakang bangunan besar. Hanya dinding tebal dan tinggi, tetapi dimanfaatkan menjadi tempat penyewaan parkir sepeda.
Dindingnya dilukis graffiti (graffiti juga merupakan detail street aritektur), dan dilator depankan sebagai parkir sepeda yang disewakan. Dan karena pedestrian itu tidak selebar di kota Ryogoku, pemerintah daerah pun tidak mau semata2 membolehkan sebagai parker sepeda. Karena jika full dipakan oleh parker sepeda, alamat pedestrian nya benar2 tidak berfungsi sebagai tempat pejalan kaki.
Lihat foto diatas, lebar pedestrian nya maih mampu menampung pejalan kaki, bahkan juga mampu menampung kaum disabilitas pemakai kursi roda, seperti aku .....
***
Lalu bagaimana akal mereka?
Akhirnya, mereka (entah ini parker sepeda dari pemerintah kota atau dari swasta) mendesain parker sepeda dengan cara "mendirikan" sepeda nya, sehingga hanya 1/3 bagian roda sepeda saja yang berdiri di atas pedestrian! Dan sepeda mereka harus dikunci, supaya tidak mundur/jatuh .....
Ya ..... mengapa harus ada parkir sepeda disini? Karena daerah ini dekat dengan stasiun. Dimana yang sudah aku sering tuliskan bahwa, stasiun di Japang merupakan pusat keramaian. Dan pemerintah Jepang memang mendesain insfrastruktur transportasi Jepang dengan sangat komprehensif! Bukan hanya kereta saja, tetapi selalu ada parker sepeda (itu yang terutama), parkir taxi bahkan stasiun bus, yang memang tidak benar2 bersebelahan dengan stasiun kereta, tetapi ada di 1 atau 2 blok dari stasiun kereta.
Pertama kali aku melihat konsep parker sepeda di Ryogoku ini, membuat aku terbengong2. Agak lucu dan aneh. Awalnya pun,mataku tidak "melihat" ini adalah sepeda, karena penampakannya, tetapi lama2 menjadi jelas bahwa ini adalah sepeda!Â