Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sebuah Negara ''Antah Berantah'' dengan Bahasa dan Tulisan Cacingnya, Duniaku yang Baru

2 Januari 2018   13:54 Diperbarui: 2 Januari 2018   14:07 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: www.merdeka.com

Aku ingat seorang sahabat seprofesi arsitek, dia adalah keturunan Jepang dan keluarganya ada di Hawaii. Orang tua dan kakek neneknya pindah dari Jepang setelah prang dunia II, dan temanku ini menikah dengan orang Amerika dan tinggal di Los Angeles. Dan kenyataan ini langsung bersambut dengan pemikiranku tentang semua ini .....

***

Ketika anak2 muda, khususnya sekarang ini anak2 muda indonesia yang sedang tergila2 dengan Jepang (dan Korea), Jepang meyambutknya dengan sangat baik, dengan tangan terbuka. Banyak tawaran beasiswa untuk belajar di Jepang, khususnya teknologi. Karena jika anak2 muda Jepang sudah hijrah ke negara2 tetangga, siapa lagi yang bisa mewariskan ilmu dan teknologi Jepang? Akan punah, jika tidak ada yahg mewarisinya, sehingga dicarilh anak2 muda internasional untuk belajar dan mungkin bisa tinggal permanen di Jepang .....

Ketika aku berkunjung ke Shibuya, Shinjuku, Harajuku atau Ginza di Tokyo, di jam2 makan aku melihat professional muda bukan hanya pemuda pemudi Jepang tapi lebih kepada Internasional. Yang terlihat jela adalah wajah campuran Jepang-Amerika, bahkan antar Jepang-Asia yang lainnya.

Dan itu adalah kesempatan emas, apalagi anak2 muda itu pintar2. Walau pada kenyataannya mereka merupakan 'generasi santai', yang menciptakan teknologi untuk menggantikan 'kesantaian' mereka, tapi tidak masalah jika mereka nantinya akan terusik untuk juga mempelajari teknologiyang bisa berguna bagi dunia, salah satunya teknologi gempa. Karena Jepang adalah 'negara gempa', dan teknologinya yang terbaik adalah JEPANG ......

Pemikiran k uterus berlanjut tentang kesempatan2 emas bagi anak2 muda dunia, khususnya Michelle yang memang dari kecil mimpinya tinggal di rumah Nobita. Dan pada akhirnya, hanya Tuhan lah yang tahu, betapa sebuah mimpi itu bisa berlanjut sebagai 'tambang emas' untuk masa depan Michelle, ataukah hanya sebuah ilusi semata karena gembar gembor promosi wisata (Jepang) semata ......

Tetapi, setidaknya aku mendapatkan sebuah pengetahuan baru dan terus mempelajari 'peta' kehidupan Jepang, sebagai dasarku untuk menambah keyakinanku bahwa pilihan Michelle adalah yang terbaik untuk tinggal di Jepang ......

***Dari seorang ibu yang terus belajar untuk mempersiapkan masa depan putrinya lewat berbagai hal, yang kadang tidak terpikirkan bagi orang lain .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun