Jadi, sebenarnya masih banyak sekali masalah2 perkotaan, khususnya Jakarta, yang 'tersembunyi'. Bahkan dalam 1 periode gubernurpun, mungkin belum bisa terbuka semuanya, karena saking banyak nya. Atau, juga bukan karena 'masalah yang tersembunyi', tetapi justru 'disembunyikan', untuk tidak melebarkan sayap permasalahan.
Dan tidak banyak warga kota yang mau bersusah payah untuk memikirkan kota kita. Buat apa, kata mereka. Toh, pada kenyataannya semuanya hanya bisa jadi wacana bagi diri sendiri. Bukan hanya tidak akan terjadi, bahkan terkuak pun belum tentu.
***
Antara takut dan tidak peduli itu, tipis perbedaannya. Tetapi, mimpiku bukan hanya mau menguak permasalahan2 yang 'tersembunyi' saja tentang Jakarta, bahkan aku ingin menata kembali kota Jakarta ini. Setidaknya, lewat tulisan2ku yang selalu aku share ke seluruh dunia.
Jika tidak ada yang peduli pun, aku sudah berusaa untuk melakukannya yang terbaik. Semoga di masa depan, jauh setelah aku dipanggil Tuhan, kota Jakarta benar2 mampu menata dirinya, lewat peninggalan2ku dalam bentuk tulisan2ku ini.
Gajah meninggalan gadingnya, harimau meninggalkan kulitnya,sementara aku meninggalkan tulisan2ku, ketika kita semua sudah tidak ada lagi di dunia ini.
Sebelumnya :
Mimpiku untuk Jakarta : Launching Buku "The Series Jakarta Puzzle"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H