Ketika kota Jakarta sudah harus mulai memikirkan sebuah kota metropolitan dunia dan 'ramah disabilitas', bukan hanya sekedar pembangunan secara fisik bagi warga kota yang kuat dan sehat saja. Tetapi pemerintah kota harus juga memikirkan detail2 bagi semua warga kota, termasuk kaum disabilitas.
Lalu, bagaimana caranya untuk bisa Jakarta mampu membangun jembatan penyeberangan dengan 'rute aksesibel' yang aman dan nyaman?
Keadaan foto2 diatas, tentulah harus diatasi dengan teknologi. Memang mahal, tetapi ketika kita mencari uang, tentulah kita ingin memiliki fasilitas2 dari uang yang kita hasilkan, bukan? Pajak dari kita yang sudah berpenghasilan, tentu ingin kita mempunyai fasilitas yang memadahi. Semisal,
1. Adanya lift untuk fasilitas jembatan penyeberangan seperti ini. Lift ini benar2 akan membantu bagi kaum disabilitas. Karena jika dengan ramp yang mengular tinggi, kaum disabilitas pemakai kuri roda pun akan sangat kesulitan mengyuh kursi rodanya. Berat sekali, karena aku merasakanya!
Mungkin iya, mungkin juga tidak. Tetapi ini adalah salah satu alterntif bagi kaum disabilitas dan sebagian warga kota. Walau pasti semua ini belum juga bisa teratasi, SEBELUM KITA SEMUA PUNYA KEPEDULIAN BAGI SESAMA.
Karena, yang aku tahu dan aku amati, warga kota sekarang ini sangat 'beringas' untuk melakukan vandalism, dengan maksud2 tertentu. Sering kali, aturan dan larangan yang dibuat oleh pemerintah, justru dilanggar. Semakin atura dibuat, semakin dlanggar. Itu benar2 aku alami!
Aku yakin, Jakarta mempunyai banyak orang2 pandai dan mengerti tentang urban planner serta city planning. Pasti banyak alternative yang bisa dilakukan untuk memfasilitasi warga Jakarta lebih aman dan nyaman.
Aksesilibitas serta "rute aksesibel" bagi disabilitas pun merupakan hal yang utama, karena mereka juga punya hak yang sama. Sehingga, jika kta semua mempunyai kepedulian yang sama, 'rute aksesibel' ini sedikit banyak akan bisa teratasi.
Mungkin tidak atau belum seluruhnya, tetapi perlahan kota kita akan mampun untuk memenuhi standarad ibukota metropolitan dunia yang 'amah disabilitas' .....
Sebelumnya :
- Aksesibilitas Bagi Disabilitas di Ruang Publik Luar Bangunan
- Pedestrian untuk Disabilitas tanpa Diskriminasi
- 'Pedestrian Baru' Jakarta, Hasilnya Apa?
- Dunia Ramah Disabilitas
- Konsep 'Universal Design' Secara Internasional bagi Disabilitas
- Dasar untuk Membangun "Kota Ramah Disabilitas"
- Kami Belajar dengan Cara "Berbeda", Tidak Lebih Baik, Tidak Juga Lebih Buruk .....
- Menyesuaikan Tempat Kerja, Bukan Berarti Perombakan Besar-Besaran
- 'Pergumulan' Penyandang Disabilitas
- 'Tampilan Bahasa' di Dunia Inklusi
- Tersenyum dan Tertawalah Kepada Kami, untuk BerinteraksiÂ
- Pekerja Disabilitas : Hak Mereka Sama, Mimpi Mereka pun Sama .....
- 'Analisa Pekerjaan' bagi Pekerja Disabilitas, Perlukah?
- Bagaimana Cara Mempekerjakan Penyandang Disabilitas?
- Akses Kaum Disabilitas untuk Bekerja
- "Beban Negara"kah, Kaum Disabilitas?
- Kisah Seorang Gadis Tuna RunguÂ
- "Zona Nyaman" Bagi Disabilitas di Lingkungan Pribadi
- "Dibalik Kelemahan Kami, Adalah Kekuatan Kami" [Dunia Disabilitas]
- Penyakit 'Multiple Sclerosis' yang Meremukkan Seorang Sahabatku, Semakin Memburuk .....
- Keterbatasan Mereka Justru adalah Kekuatan Mereka
- Sekali Lagi, "Mereka Ada" : Catatan dari Rawinala
- 'Mereka' adalah Inspirasi yang Terpendam .....
- "Mereka Ada ......"
- Penyandang 'Pasca Stroke' Diminta Pensiun Dini? Sedih .....
- Kaum Disabled Jangan Manja, Karena Kepedulian Itu Masih Lama!