Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kota La Jolla yang 'Cut & Fill', tetapi Tetap Ramah untuk Disabilitas

1 Maret 2017   13:19 Diperbarui: 1 Maret 2017   13:46 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi || Ini masih di area La Jolla Cove, yang berada di atas, mempunyai konsep cut & fill’ Lihat foto di bawahnya, ada tangga naik dan turun.Jadi, bangunan ini berfungsi ada 3 lantai, walaupun sepenglihatannya hanya 1 lantai saja ….

Kehidupan di La Jolla sepertinya sangat menyenangkan. Pemukimannya sangat nyaman, apalagi yang berdekatan dengan pantai.

La Jolla Cove sendiri menurutku adalah tempat yang indah untuk sebuah tempat tinggal. Berada di area wisata, dengan pantai terjal berbatu karang, dan Scripps Park nya, serta hotel2 cantik dan toko2 serta resto dan cafe2 unik, membuat daerah ini sangat mahal, mungkin semahal di Los Angeles.

Karena La Jolla adalah kota pantai yang terjal berbatu karang, tentulah arsitektur nya disesuaikan dengan dataran dan tanahnya. ‘Cut & fill’ atau ‘gali dan tutup’, adalah konsep arsitekturnya. Terutama di daerah ini. Karena setelah aku mengamati perumahan disana, ternyata ketinggian tanahnya bisa sampai 1 lantai, sehingga jika 1 rumah terlihat hanya 2 lantai, pada kenyataannya rumah tersebut ternyata 2 lantai, yang kedua ‘tersembunyi’ di bawah lantai dasar …..

Menarik!

Apalagi, daerah resto serta cafe2nya, berderetan dengan La Valencia Hotel, dengan konsep daerah wisata, memang membuat para wisatawan merasa betah dan tidak ingin beranjak …..

Sebenarnnya, seperti di kota2 besar di Amerika pada umumnya, dan bukan ‘kota bisnis’, La Jolla pun tidak jauh berbeda. Dengan dataran luas nya Amerika, konsep bangunan mereka bukan vertical, meainkan horizontal. Jika memang bisa membangun hanya 1 lantai saja, mengapa harus 2 lantai?Karena membangun 2 lantai menjadikan banyak kendala, yaitu lebih mahal dan resiko2 kenyamanan bagi keluarga.

Dokumen pribadi || Apartemen pendek, atau town-house. Terlihat 3 lantai,tetapi ada lantai basementnya, bukan untuk parkir, tetapi tetap fungsional bagi penghuni. Biasanya, untuk gudang atau laundry
Dokumen pribadi || Apartemen pendek, atau town-house. Terlihat 3 lantai,tetapi ada lantai basementnya, bukan untuk parkir, tetapi tetap fungsional bagi penghuni. Biasanya, untuk gudang atau laundry
***

Kecuali untuk hotel, yang mempunyai klasifikasi2 tertentu untuk mendapatkan nilai atau kenyamanan. Bintang berapa? Pasarnya apa? Dan sebagainya …..

Dokumen pribadi || Hotel dengan fasilitas café yang cantik …..
Dokumen pribadi || Hotel dengan fasilitas café yang cantik …..
Desain bangunan nyapun tidak bagus2 amat, terutama desain pemukimannya. Hanya arsitektur yang standard, Amerika modern. Tetapi desain ruang luar serta perkotaannya lah yang menurutku, lebih ditonjolkan. Konsep2 street-scape nya, keberadaan fasilitas2 wisatanya bahkan konsep ‘ramah disabilitas’ di Amerika, sangat mumpuni!

***

Ketika aku berjalan2 di beberapa negara2 Asia, memang konsep perkotaannya cukup ‘ramah disabilitas’, terutama di negara2 maju, seperti Jepang, Singapore, Bangkok atau Korea. Tetapi belum terlalu ‘ramaah’, untuk beberapa negara Asia, terutama Indonesia.

Australia dan Eropa serta Amerika, sangat ramah, tetapi tidak terlalu ramah untuk beberapa negara Eropa, karena memang mereka memperhatikan peninggalan2 kotanya, mislnya saja di Roma. Kota Roma benar2 merawat bangunan2 nya, bahkan batu sekecil apapun di sana, yang memang dirawat, tidak boleh diambil. Ada peraturannya dan ada hukumnya.

Sehingga, permukaan jalan di Roma sebagian besar masih berupa con-block tua, yang berbatu2, tidak ramah untuk pengguna kursi roda.

Pertanyaannya :

Apakah Roma tidak mau kotanya ‘ramah disabilitas?’

Tentu mau. Mereka tetap memberikan akses disabilitas lewat jalan lain, tetapi bagi aku pengguna kursi roda dan arsitek yang maunya melihat2 bangunan tua, tentulah kesulitan. Tetapi itu adalah resikoku, melewati permukaan jalan yang berbatu2 tua. Walau Roma sudah menyediakan fasilitas disabled lewat belakang, bukan karena tidak mau ‘ramah disabilitas’, tetapi ada pioritas2 yang harus dijalankan ……

Begitu juga untuk semua kota2 lain di dunia, yang benar2 tahu dan peduli untuk disabilitas. Jika di Eropa dan Australia merupakan negara yang ‘ramah disabilitas’, ternyata Amerika juga ramah, terutama jika aku di daerah mall, tanpa aku harus memakai kursi roda pribadiku, mall atau hypermarket sudah menyediakan kursi roda elektrik lengkap dengan keranjangnya untuk membawa tas atau barang belanjaan …..

***

Kembali lagi tentang La Jolla. Setelah kami puas di area wisata pantai dan Scripps Park, kami menuju mobil untuk mencari makan, tetapi sempat berjalan2 disekitar itu. Melihat pemukiman, pusat bisnis ataupun melihat2 lingkungan indah disana.

Dari kejauhan aku bisa membayangkan, kenyamanan tinggal disana, konsep perkotaannya yang ‘cut & fill’, tata ruangnya serta kerapihannya. Fasilitas2 pedestriannya yang lebar dan sungguh nyaman, naik turun tetapi tidak bertangga2, bahkan jika counter nya cukup drastic, maka dibuatkan ramp berjenjang dengan kemiringan yang sangat landai …..

Dokumen pribadi || Pedestrian yang nge-ramp, membuat disabilitas nyaman. Dengan lebar tertentu sesuai standard kenyamanan. Warna merah menandakan sebuah ramp, pejalan kaki atau kendaraan diharap harus sangat berhati2 karena bisa saja disabled2 berada disana, tanpa penjaga …..
Dokumen pribadi || Pedestrian yang nge-ramp, membuat disabilitas nyaman. Dengan lebar tertentu sesuai standard kenyamanan. Warna merah menandakan sebuah ramp, pejalan kaki atau kendaraan diharap harus sangat berhati2 karena bisa saja disabled2 berada disana, tanpa penjaga …..
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
***

Bagi kami kaum disabilitas, terutama yang memakai kursi roda, kenyamanan kami terletak pada fasilitas pejalan kaki. Tidak perlu bermuluk2, tetapi dengan konsep pedestrian yang lebar dan full dengan ramp yang landai, kami tidak terlalu membutuhkan estetika nya, tetapi jika pemerintah kota mampu memberikan lebih dari yang kami butuhkan, kami akan sangat senang, berarti kami tetap dihargai sebagai wrga kota.

Sehingga ketika aku berjalan2 disepanjang kota, ddi daerah turis, aku benar2 merasakan sebuah kenyamanan ketika tanpa aku menggunakan kursi roda di deretan toko2 suvenir, La Jolla mampu memberikan kenyamanan, seperti bench2 di beberapa periodic di jalanan, dengan tata estetika yang baik, bukan seedar bench belaka. Fasilitas2 air minum gratis, yaitu air mentah langsung dan kepedulian warga disana yang selalu mau membantu ketika aku mendapat kesulitan untuk berjalan atau menyeberang …..

Dokumen pribadi || Ini masih di area La Jolla Cove, yang berada di atas, mempunyai konsep cut & fill’ Lihat foto di bawahnya, ada tangga naik dan turun.Jadi, bangunan ini berfungsi ada 3 lantai, walaupun sepenglihatannya hanya 1 lantai saja ….
Dokumen pribadi || Ini masih di area La Jolla Cove, yang berada di atas, mempunyai konsep cut & fill’ Lihat foto di bawahnya, ada tangga naik dan turun.Jadi, bangunan ini berfungsi ada 3 lantai, walaupun sepenglihatannya hanya 1 lantai saja ….
Dokumen pribadi || Pedestrian tetap nyaman dan ramah disable, kecuali untuk naik dan turun bangunan, kecuali bangunan trsebut memlunyai lift kecil didalamnya.
Dokumen pribadi || Pedestrian tetap nyaman dan ramah disable, kecuali untuk naik dan turun bangunan, kecuali bangunan trsebut memlunyai lift kecil didalamnya.
***

Rumah2 tunggal, merupakan pemukiman yang cukup elit, berderet dengan taman2 yang nyaman. Naik turunnya counter disana, sepertinya benar2 memberikan manfaat bagi desainer disana. Justru konsep ‘cut & fill’ itu bisa membuat bangunan2 terutama rumah2 tunggal (rumah tunggal adalah rumah yang berdiri sendiri, tanpa ada tetangganya.

Dokumen pribadi || Rumah2 tunggal (dimana2 rumah tunggal adalah rumah mahal karena tanahnya luas), jauh dari rumah tetangga (bukan jauh sekali, tetapi ada jarak tertentu, minimal sesuai dengan peraturan di masing2 area.
Dokumen pribadi || Rumah2 tunggal (dimana2 rumah tunggal adalah rumah mahal karena tanahnya luas), jauh dari rumah tetangga (bukan jauh sekali, tetapi ada jarak tertentu, minimal sesuai dengan peraturan di masing2 area.
Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
***

Tetangganya mempunyai jarak tertentu dengan masing2 rumah), karena selain bisa menjadi ‘tabungan’ ruang2 khusus sesuai dengan counter tanahnya, bisa juga menjadi ciri estetika, karena rumah2 berundak, memang lebih bisa ‘bermain’ dalam desain.

Walau sebenarnya, rumah berundak, mempunyai resiko2 tersendiri, terutama bagi kaum disabled, karena keamanan dan kenyamannya tidak terkendali …..

Sebelumnya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun