Australia dan Eropa serta Amerika, sangat ramah, tetapi tidak terlalu ramah untuk beberapa negara Eropa, karena memang mereka memperhatikan peninggalan2 kotanya, mislnya saja di Roma. Kota Roma benar2 merawat bangunan2 nya, bahkan batu sekecil apapun di sana, yang memang dirawat, tidak boleh diambil. Ada peraturannya dan ada hukumnya.
Sehingga, permukaan jalan di Roma sebagian besar masih berupa con-block tua, yang berbatu2, tidak ramah untuk pengguna kursi roda.
Pertanyaannya :
Apakah Roma tidak mau kotanya ‘ramah disabilitas?’
Tentu mau. Mereka tetap memberikan akses disabilitas lewat jalan lain, tetapi bagi aku pengguna kursi roda dan arsitek yang maunya melihat2 bangunan tua, tentulah kesulitan. Tetapi itu adalah resikoku, melewati permukaan jalan yang berbatu2 tua. Walau Roma sudah menyediakan fasilitas disabled lewat belakang, bukan karena tidak mau ‘ramah disabilitas’, tetapi ada pioritas2 yang harus dijalankan ……
Begitu juga untuk semua kota2 lain di dunia, yang benar2 tahu dan peduli untuk disabilitas. Jika di Eropa dan Australia merupakan negara yang ‘ramah disabilitas’, ternyata Amerika juga ramah, terutama jika aku di daerah mall, tanpa aku harus memakai kursi roda pribadiku, mall atau hypermarket sudah menyediakan kursi roda elektrik lengkap dengan keranjangnya untuk membawa tas atau barang belanjaan …..
***
Kembali lagi tentang La Jolla. Setelah kami puas di area wisata pantai dan Scripps Park, kami menuju mobil untuk mencari makan, tetapi sempat berjalan2 disekitar itu. Melihat pemukiman, pusat bisnis ataupun melihat2 lingkungan indah disana.
Dari kejauhan aku bisa membayangkan, kenyamanan tinggal disana, konsep perkotaannya yang ‘cut & fill’, tata ruangnya serta kerapihannya. Fasilitas2 pedestriannya yang lebar dan sungguh nyaman, naik turun tetapi tidak bertangga2, bahkan jika counter nya cukup drastic, maka dibuatkan ramp berjenjang dengan kemiringan yang sangat landai …..
Bagi kami kaum disabilitas, terutama yang memakai kursi roda, kenyamanan kami terletak pada fasilitas pejalan kaki. Tidak perlu bermuluk2, tetapi dengan konsep pedestrian yang lebar dan full dengan ramp yang landai, kami tidak terlalu membutuhkan estetika nya, tetapi jika pemerintah kota mampu memberikan lebih dari yang kami butuhkan, kami akan sangat senang, berarti kami tetap dihargai sebagai wrga kota.