Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

'Kawah Meteorit' di Tengah Bebatuan Merah Rocky Mountain

23 Januari 2017   17:08 Diperbarui: 26 Januari 2017   09:26 701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pegunungan batu merah tersebut, ternyata jika kita amati, sebaian merupkan batuan yang ‘keropos’. Banyak lubang2 pada batuan itu, bahkan di pegunungan batu merah tersebut, ada yang benar2 menerawang sebagai lubang besar, yang akhirnya dimanfaatkan oleh penduduk setempat untuk tempat berdagang.

***

Kembali lagi ke area peristirahatan “Meteor Crater”, tempat kami berhenti. Pemerintah setempat membangun fasilitas tempat peristirahatannya memang sangat nyaman. Tempat parkirnya pun luas. Restroom atau toilet modern. Lengkap dengan kebutuhan toiletries. Yang kurang adalah, tidak ada pemanas atau heater ….. karena ketika disana, suhu ucara minus sekian strip di derajat Celsius, walau cuaca sangat ramah dan bersahabat ……

                                     Bebatuan merah seperti tanah liat, tempat peristirahatan untuk sekedar melepas lelah. Banyak orang datang kesana untuk bermain dan berfoto …..

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Tanah keras, berbatu2 dan tandus. Jika dimusim dingin, tidak terliat pecahan2 tanahnya. Tetapi di musim panas, ketandusan tanah ini semakin nyata …..

Karena tidak ada keterangan ‘dimana kawah meteorit’ tersebut di tempat peristirahatan, aku tidak tahu persis, dititik mana dari tempat kami berhenti. Yang jelas, setelah aku googling, ternyata ‘kawat meteorit’ ini adalah tempat wisata pribadi keluarga Barringer, melalui ‘Barringer Crater’ dan ternyata juga disana ada beberapa bangunan untuk pameran interaktif dengan artefak, dan toko2 souvenir.

Tetapi memang, kami pun tidak akan esana walau ada petunjuk arah, karena perjalanan kami masih jauh. Untuk mengejar waktu dalam 2 hari 1 malam sejauh sekitar 2.300 km, kami harus sampai ke Los Angeles, untuk berwisata disana.

Perjalanan yang cukup jauh, dengan bentangan dalam 4 negara bagian dan jalanan (highway) yang lurus dan sempurna, merupakan perjalanan yang sangat lancar dengan peandangan alam padang pasir Amerika, membuat aku terinspirasi untuk menulis sebuah buku tentang perjalanan darat, yang sarat oleh pengalaman2 cantik dan menakjubkan.

Karena tidak banyak pelancong bisa melakukan perjalanan darat sejauh itu, khususnya pelancong manca negara, karena bagi mereka akan sangat membuang waktu, padahal masih banyak tempat2 wisata terkenal yang harus disinggahi.

Tetapi karena kami sudah beberapa kali berwisata ke tempat2 wisata dunia di West Coast, sehingga kami bisa melewati perjalanan darat untuk lebih mengenal Amerika, dengan wisata kehidupan local disana ……

Dan perjalanan kami lanjutkan menuju Flagstaff yang kemudian langsung menuju Los Angeles ……

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun