Mungkin lebay …
Mungkin hanya diawang2 …
Mungkin hanya sekedar mimpi, dan ketika kita terbangun, kita tetap mendapatkan transportasi yang sarat dengan permasalahan ….. Â
***
Konsep transportasi berkelanjutan ini, merupakan sebuah konsep yang berjalan sejajar dengan konsep2 ‘green’ dalam kehidupan kita. Seperti ‘green architectural’ atau ‘green building’, yang selalu aku tuliskan di Kompasiana ini. Bahkan aku terus mengkampanyekan tentang penghijauan lewat semua kehidupanku, seperti’green philately’, yang sudah aku pamerkan tahun 2015 lalu, yang dibuka dan  ditanda tangani oleh Direktur Kominfo dan Direktur Pos Indonesia di TMII.
Transportasi berkelanjutan merupakan gerakan yang mendorong penggunaan teknologi yang ramah lingkungan  dalam upaya kebutuhan transportasi warga yang tidak berdampak negative. Mungkin tidak bisa dikatakan 100% taidak berdampak negative, tetapi setidaknya teknologi ini lebih ramah lingkungan.
Sebagai urban planner, aku melihat ini dalam konteks perencanaan kota. Bagaimana kita menyelesaikan desain dan konsep sarana dan system transportasi yang ramah lingkungan. Perkotaan yang sudah padat dan penuh sesak oleh warga kota, belum lagi dipadati dengan ‘hutan beton’, tidak ada salahnya memulai dengan perbaikan lingkungan.
Membangun system transportasi sepeda, misalnya. Â Seperti yang aku tulisakan disini :
Membangun ‘Lalu Lintas Sepeda’ : Mungkinkah Jakarta Seperti Ini?
Bersepeda ke Kantor di Jakarta? Mungkinkah?
Lebay kah?