Sebenarnya di Sistine rue itu sangat menarik untuk belanja belanji, walau tidak terlalu banyak toko. Beberapa toko souvenir, menyediakan souvenir, seperti kartupos, kaos, tas dan sebagainya. Harganya standard souvenir dan ini yang disukai anak-anakku. Mereka akan membeli berbagai pernak pernik souvenir yang mereka kehendaki. Aku sendiri tidak akan kubatasi dengan keinginan mereka, dan mereka tahu diri untuk hanya membeli yang mereka suka. Seperti kaos atau sweter.
Di depan Hotel King, ada butik Valentino. Merk terkenal, bahkan di Jakarta. Harganya menengah untuk di Roma, tetapi berharga tinggi untuk di Jakarta!. Aku sempat masuk ke butik Valentino, sebagian besar adalah barang-barang kulit gres dan kualitas prima! Baju-baju kulit, tas kulit, sepatu kulit serta jam tangan dengan kelang kulit. Keren dan cantik! Harganya memang tidak murah, walau aku tahu barang-barang ini tidak masuk ke Indonesia, tetapi aku tidak akan membelinya …..
Ada juga beberapa cafe-cafe yang dibuka setelah magrib, dan beberapa restoran local menyajikan aneka pizza lokal bagi wisatawan. Seperti restoran favorit kami, tepat di sebelah Hotel King, La Botte Italian Restorante.
***
Tepat jam 14.00, sebuah taxi van datang. Disupiri oleh seorang Italy, bernama Roberto Coppola. Dia adalah seorang supir taksi yang mengantar kami dari Airport waktu baru datang dari Paris. Dan Roberto yang menawari kami untuk menjemput di hotel, menuju airport lagi, jika mau pulang. Tentu saja aku tidak menampik tawaran ini, karena aku tahu tidak mudah mendapatkan ‘teman’ di negara lain, apalagi ini Italy, yang sebagian besar penduduk local tidak bisa berbahasa Inggris.
Begitu juga Roberto. Dia benar-benar penduduk lokal, dan ketika aku mengajak dia ngobrol waktu perjalanan dari airport menuju hotel waktu baru datang dari Paris, Roberto tertawa. Sambil ‘bicara’ bahasa isyarat dengan tangannya, bahwa dia menggeleng dan terbata2 berkata “tidak bisa berbahasa Inggris” …..
Tapi, begitulah aku. Walau aku tahu dia tidak bisa bahasa Inggris, aku pun nekad untuk “ngobrol” dengan nya. Dan kami menjalin komunikasi cukup baik, terbukti walau mungkin kami masing2 tidak mengerti, tapi kami bisa tertawa bersama sambil berbahasa isyarat dengan tangan, bahkan anak2pun ngibrol bersama sambil tertawa. Karena dari airport Leonardo da Vinci ke Roma tepatnya di Hotel King di Sistine Rue, memakan waktu sekitar 1,5 jam.