Bandingkan dengan ‘jam pasir’ raksasa dengan pendulumnya adalah tiang ditengah2 plaza Basilica Santo Petrus di Vatican! Desain arsitekturalnya menyatu dengan Basilika, termasuk konsep ‘jam pasir’ nya. Ketika jam berdentang 12 kali di siang hari waktu itu, sunggu, sinar mataharinya sesuai dengan apa yang memang dirancangkannya …..
Konsep lukisan2 dinding dan plafond nya merupakan aliran arsitektur Renaissance bercampur Baroqe. Mural, atau lukisan dinding atau plafond, biasanya menggambarkan malaikat2 yang melindungi manusia.
Dinding kusan “tanpa wajah’, tetapi mampu menggugah beberapa orang2 yang punya hati untuk merenung tentang kehidupan para martir
***
                      Dinding kusam “tanpa wajah’, tetapi mampu menggugah beberapa orang2 yang punya hati untuk merenung tentang kehidupan para martir
Untuk sebuah gereja ‘tanpa wajah’, ini sungguh menjadikan aku banyak merenung tentang kehidupan di Roma. Banyak sekali pemantik2 sosial kemasyarakatan, yang membuat bahkan gereja pun tidak mampu untuk bersanding lewat Kasih Tuhan.
Sebuah gereja yang dipersembahkan bagi para martir Kristen, dari dulu pun tidak mempunyai ‘kedudukan’ yang sama dibandingkan dengan gereja2 biasa. Sampai2 orang2 yang terketuk hatinya untuk ikut menghayati kehidupan para martir itu pun, ‘sembunyi2’ untuk memperindah gereja ini.
Itu dahulu, dimana kota Roma jelas2 mengatakan dirinya sebagai kota umat  Kristiani. Bagainana dengan jaman modern sekarang? Aku tidak tahu, tetapi ada pemikiranku yang mungkin tidak sesuai dengan keyataan yang ada.