Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Arti Para Martir "Tanpa Wajah", Jam Pasir dan Basilica St Maria dei Angeli di Roma

9 November 2016   14:00 Diperbarui: 9 November 2016   14:58 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.sacreddestination.org | Pintu perunggu besar dan mahal, dengan konsep desain ‘pengorbanan martir’.

www.sacreddestination.org

Pintu perunggu besar dan mahal, dengan konsep desain ‘pengorbanan martir’.

secref-5822cea85fafbdb11c51cdcf.jpg
secref-5822cea85fafbdb11c51cdcf.jpg

www.shutterstock.com

                                            Patung2 yang menggambarkan tentang pengorbanan para martir untuk misi2 mulianya dan kasihnya pada Tuhan lewat pelayanan sesama …..

Lalu tahun 2010 lalu, seorang filsuf, seorang astronom, matematikawan, arkeolog, sejarawan, Francesco Bianchini, mendesain jalur meridian, semacam ‘jam matahari’ didalam Basilica, seperti yang terdapan di Basilica Santo Petrus di Vatican, tetapi di plaza nya.

 Gereja ini dipilih oleh Francesco Bianchini untuk mendesain ‘jam pasir’, karena konsep ‘bathing’ nya. Dahulu ketika ‘bathing’ merupakan tempat mewah bagi bangsawan2 serta orang2 kaya warga kota Roma, ‘bathing’ bukan hanya sekedar mandi2 serta melakukan spa saja.

‘Bathing’ disini juga berhubungan dengan ‘berjemur dibawah sinar matahari’. Ketika kota Roma tidak mempunyai pantai untuk berjemur dibawah sinar matahari, bukan berarti bangsawan2 dan orang2 kaya kota Roma tidak bisa berjemur. ‘Bathing’ disini juga termasuk spa di bawah sinar matahari.

Ada beberapa analisa dan alasan tentang desain ‘jam pasir’ ini di Basilica St Maria dei Angeli :

  • Sinar matahari kea rah Basilica St Maria dei Angeli, sangat ‘tumpah ruah’. Posisi gereja (dan seluruh bangunan2 pendukungnya) ini sedemikian, sehingga sinar matahari terus menyorot dan bagus sebagai ‘jam matahari’.
  • Ketinggian dinding (jangan lupa, Francesco Bianchini ingin merancang ‘jam matahari DI DALAM BASILIKA), sesuai dengan garis panjang untuk mengukur gerak dan laju matahari untuk sebuah ‘jam’.
  • Supaya jam tidak harus terus dikalibrasi untuk tahun2 mendatang.

Sehingga konsep perancangan ‘jam matahari’ ini langsung diadakan dengan panjang 45 meter yang terbuat dari perunggu, serta tertutup dengan marmer Cararra dan Portoro.

Francisco Bianchini memang seorang jenius! Dia juga seorang astronom, membuat dia ingin terus berkarya yang terbaik bagi gereja. Dia juga menambahkan lubang2 di plafond supaya bisa menandai berlalunya bintang2! Dan Dia pun memberikan teleskop untuk membantu dan menentukan banyak hal, sesuai dengan kebutuhannya ……

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun