By Christie Damayanti
Trevi Fountain, air mancur klasik terbesar dan terkenal di dunia
Dari Castel Sant’Angelo, cukup dekat jika berjalan kaki kea rah Trevi Fountain. Walau terasa cape, tetapi pemandangan eksotis kota Roma, mampu menjadikan mata dan tubuh kita terus semangat! Apalagi Trevi Fountain adalah salah satu air mancur tercantik di kota Roma! Pasti puas ‘dahaga’ kita sebagai wisatawan asing kota Roma …..
Trevi Fountain, adalah sebuah air mancur cantik, letaknya disebuah distrik kota disebut Trevi. Di desain oleh seorang arsitek Italy, Nicola Salvi dan Pietro Bracci. Air mancur ini mempunyai patung yang luar biasa cantik! Dari batuan marmer putih Italy, disebut Cararra serta sebuah Travertine berkilau keemasan, dan sinarnya berpendar2 jika terkena sinar matahari langung. Menyilaukan, tetapi membuat decak kagum tak putus …..
Catatan :
Marmeradalah batuan tua yang sebagian besar yang terbaik adalah dari benua Eropa, karena benua ini memang sebuah bednua “tua”. Salah satunya dari negara Italy yang kaya dengan pegunungan.
Granitadalah batuan yang lebih tua dari marmer, berarti juga granit2 yang terbaik memang berasal dari benua Eropa sebagai benua tua. Biasanya granis berwarna tua dan sangat keras, dibandingkan dengan marmer. Warna2 tua sperti hitam (Nero), hijau tua (Verde), merah tua (Rosso) atau orange tua (Alicante), yang ‘merajai’ granit dunia, berasal dari Eropa, terutama dari Italy.
Travertineadalah batuan yang paling muda, berpasir dan ‘lembek’. Artinya,sangat mudah dibentuk serta beberapa type bisa tertembus cahaya.
***
Ketinggian patung Trevi Fountain yang tertinggi 26,3 meter dengan lebar 49,25 meter. Konsep desain Baroque itu yang terbesar, tertua dan terkenal di dunia! Sangat salah jika kita di Roma, tidak mengunjungi Trevi Fountain ini!
Banyak menjadi latar belakang film2 terkenal, karena memang area Trevi Fountain ini sangat romantic! Apalagi di malam tiba, dengan dibantu ‘decorative lamp’, yang memang di desain dengagn luar biasa, membuat air mancur ini sungguh2 luar biasa!
Batuan marmer Cararra putih dan Travertine keemasan itu, berkolaborsi dengan air biru jernih dengan perpendaran kilau air dan marmer itu, dan silau koin2 yang dilempar kedalamnya oleh wisatawan, membuat khas suasana Trevi, terfokus dengan desain patung2nya.
Arti TREVI sendiri adalah “persimpangan 3 jalan” (tre-vie), menandakan bahwa ada 3 saluran air di kota Roma dan dimotori oleh Acqua Vergine, sebuah pemasok air kota Roma kuno, yang sudah melayani warga kota sekitar 400 tahun lebih!
Sebuah legenda kota Roma kuno mengatakan bahwa di tahun 19 Masehi, para tentara Romawi dengan dipandu oleh seorang gadis muda untuk mencari sumber air murni, sekitar 13 km dari kota Roma, dan ditempat itu sumber air menjadi tempat wisata ‘bathing’ (mandi berendam, spa atau yang berhubungan dengan air).
Trevi Fountain memang sungguh terkenal. Siang hari membuat Trevi sejuk dengagn air bening kebiruannya, yang terus bergelombang karena lemparan2 koi dari wisatawan2 disana.
Bagaimana dengan Trevi Fountain di malam hari?
Sejak jaman dahulu, dimanapun memang selalu ada kompetisi. Apapun itu. Termasuk ‘berebut’ untuk desain2 air mancur kota. Salah satnya Trevi Fountain.
Walaupun Trevi Fountain merupakan “pemenangnya”, maksudnya merupkan air mancur terbesar, dan terkenal di dunia, justru dengan yang “ter” itulah bisa diperbandingkan. Karena jika tidak ada pembandingnya, tentu Trevi Fountain tidak bisa menjadi ‘pemenang’ dan tidak ada yang “ter” …..
Maka dari itu, hampir di setiap sudut kota, air mancur-air mancur bertebaran dimana2. Dan setiap air mancur di kota Roma selalu di kolaborasikan dengan konsep2 cantik, salah satnya dengan keberadaan kafe2 mungil untuk ‘meetin point’, dalam sebuah plaza.
Dan dengan air mancur di semua sudut kota Roma, muncul legenda tentang ‘dewa air’, yang memang jaman itu ‘disembah’ sebagai dewa yang memberikan air bagi warga kota. Dewa2 air disana disebut Oceanus, dan ‘memasok’ seluruh air yang mengalir untuk warga kota.
Trevi Fountain selesai sekitar tahun 1762, setelah Nocola Salvi meninggal dunia. Tetapiditeruskan oleh kolaborasi Pietro Bracci dan Giuseppe Pannini. Dan resmi dibuka tanggal 22 Mei 1762 oleh Paus Clemens XIII.
Trevi Fountain di malam hari adalah yang ter-romantis! Buka 24 jam bagi wisatawan yang ingin melempar uang (koin)nya, lampu2 decoratif nya sungguh membuat mata takjub! Jadi, konep Trevi Fountain siang hari dan malam hari menmang sungguh berbeda, tetapi menawarkan suasana yang sama, yaitu ROMANTIS ……
Air mancur ini, karena merupakan sebuah air mancur yang sangat terkenal di dunia, kota Roma tidak pernah menyia-nyiakan untuk terus merawat, mempercantik serta terus memperindah. Tiap periodic sekali, Trevi Fountain direstorasi.
Yang terakhir mulai Juni 2014 dan selesai bulan November 2015. Restorasi bukan hanya menggosok marmer serta travertine nya saja, tetapi merestorasi lebih dari 100 buah lampu LED untuk meningkatkan pencahayaa dekoratif di malam hari. Bisa dibayangkan, berapa banyak energy yang dikeluarkan untuk kebutuhan sebuah Trevi Fountain setiap saat, dan wisatawan2 tidak dikenakan biaya sama sekali!
Konsep patung2 di Trevi Fountain menggambarkan dawa2 air Oceanus, juga kuda2 tritons, akan memberikan gambaran simetris dan sangan kontras dalam keseimbangan arsitektural. Air terus mengalir dari Oceanus, kuda2 bahkan para malaikat2 dewa air. Menggambarkan sebuah negara yang berlimpah air dan menjadikan kesuburan negara tersebut.
Lempar koin di Trevi Fountain
Konsep lempar koin di Trevi Fountain, mungkin tidak jauh berbeda dengan lempar koin dimanapu di dunia ini. Awalnya adalah untuk ‘mengulang kembali’ jika memang kit sangat tersentuh untuk kembali lagi. Dengan melempar koin, diharapkan dewa2 akan membawa kita kembali lagi kesana.
Ada juga konsep melempar koin untuk kesejahteraan hidup kita yang pernah kesana. Kemujuran, atau kebahagiaan. Semaki banyak koin yang dilempar, semakin sejahteralah hidup kita.
Tetapi yang jelas apapun alasannya, melempar koin di Trevi Fountain, lebih kepada untuk perawatan air mancur tersebut. Aku pun yakin, begitu juga melempar koin dimanapun di dunia ini. Karena di Trevi Fountain, setiap harinya akan mendapat seitar 3.000 Euro, sekitar 49 juta Rupiah/ hari! Tidak main2, bukan?
Koin2 tersebut sebagian untuk perawatan Trevi Fountain, juga beberapa subsidi untuk warga kota yang membutuhkan ……
Aku terus berdecak kagum dengan desain Trevi Fountain, tetapi kagumku semakin mendalam ketika konsep2 luhur benar2 diterapkan di Trevi Fountain untuk kesejahteraan warga kota Roma.
Trevi Fountain bukan hanya sebagai daya pikat wisatawan manca negara saja, tetapi Trevi Fountain bisa dikatakan sebagai perlambang bahwa walau kota Roma sarat dengan “setan2” berjubah keangkara-murkaan di jaman Romawi kuno, ternyata Trevi Fountain mampu ‘menyejukkan’ hati siapapun yang melihatnya …..
Kota Roma memang membuktikan sebuah kota yang sarat dengan kedigjayaan masa lalu, tetapi juga berproses menjadi kota yang penuh daya tarik dunia, bahkan menjadi situs dunia ……
Sebelumnya :
“Kamp Penyiksaan” di Sebuah Makam Kaisar Romawi Kuno
Keunikan Nama dan ‘Bangunan Bulat’ Castel Saint’Angelo
Dan ‘Circus Maximus’ pun Tetap Diam Seribu Bahasa …..
Suasana Magis dan Erotis “Circus Maximus” di Kota Roma
Dentang Lonceng di ‘Basilica Santa Maria Maggiore’
“L’Arco di Constantino”, Sebuah Gerbang Saksi Sejarah Besar
Romantisme ‘Teatro di Marcello’
‘Tampio di Vesta’ : Kuil Pemujaan di Roma Modern
Sejarah Terkelam bagi Arsitektur Dunia lewat ‘Colosseum’
“Setan” itu Berjubah Rakyat Romawi di abad Sebelum Masehi
‘Catacombe’ Jaman Kekaisaran Roma : Lorong Bawah Tanah Tempat Jenazah yang ( Katanya ) Teraniaya
Ketika Singa-Singa itu Mencabik-cabik Mereka, dan Gladiator itu ‘Menghabisi’ Lawannya …..
Cerita Roh-Roh Bergentayangan di Seputar Colosseum
Konsep Tata Kota Roma, ‘The Ancient City’, dalam Arstektur Klasik dengan Special Lightingnya
“Basilica St.Pieters” : Gereja Terbesar dalam Sebuah Negara Terkecil di Dunia
Selamat Datang di ‘Vatican City’
Fontana del Tritone : Dewa Luat ‘Menguasai’ Kota Roma
Piazza Barberini, Hotel Bernini, dengan Segala Fasilitas Arsitekturnya
“La Botte Rome”, Italiano Restorante
Mengeksplore Roma, Mulai dari ‘Sistina Rue’
Bandara Dunia, ‘Leonardo da Vinci’, Aku dan Kaum Disabilitas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H