Walau tampak depannya ‘biasa2’ saja, tetapi detail arsitektural khas Romawi ini, membuka lebar2 mataku, untuk mengamatinya ……
Bus wisataku melaju lagi, berkeliling kota Roma, menaikkan dan menurunkan wisatawan, atau sekedar berdiam diri didalam bus, merupakan cara ampuh untukku berwisata di kota Roma, karena aku dalah keterbatasan ……
Bus kami pun terus melaju, dan mataku terus nyalang, memegang kameraku untuk siap menjepret apapun yang lewat di depan mataku, sampai aku terbelalak melihat sebuah Basilica, atau Gereja tua bernama Maggiore …..
***
The Basilica di Santa Maria Maggiore, 'Basilica of Saint Mary Major',atau Gereja Santa Maria Maggiore, adalah sebuah basilika utama Kepausan dan terbesar gereja Marian Katolik di Roma, Italia. Basilika terletak di 34 Piazza del Esquilino, sekitar lima blok barat daya dari Stazione Termini.
Basilika kuno ini mengabadikan keberadaan dari Salus Populi Romani, juga menggambarkan Perawan Maria sebagai pelindung masyarakat Romawi (yang sebagian besar adalah beragam Katolik), yang diberikan penobatan Canonical oleh Paus Gregorius XVI pada 15 Agustus 1838.
Berdasarkan Perjanjian Lateran 1929 antara Tahta Suci dan Italia, Basilica ini adalah dalam wilayah Italia dan bukan wilayah Negara Kota Vatican. Namun, Tahta Suci sepenuhnya ‘memiliki’ Basilika, dan Italia yang secara hukum wajib untuk mengenali kepemilikan penuh padanya dan mengakui dengan "kekebalan yang diberikan oleh Hukum Internasional ke markas besar misi diplomatik dari Negara asing".
Aku tidak tahu, menapa mataku selalu ‘gatal’ jika melihat bangunan2 klasik, terutama yang berhubungan dengan ukiran2 cantik di sebuah Gereja. Daya mgis klasik itu sangat menyentuh hatiku.
Mungkin tidak akan ada yang bisa mengerti aku, bahkan tidak semua arsitek yang mengagumi detail klasik, juga seperti aku. Detai ukiran klasik pada sebuah Gereja memang sangat berbeda dibandingkan detail klasik di bangunan2 klasik yang lain ….
Arsitektur asli dari Santa Maria Maggiore adalah klasik dan tradisional Romawi mungkin untuk menyampaikan gagasan bahwa Santa Maria Maggiore diwakili Roma kekaisaran tua serta masa depan Kristen nya.
Desain Basilica di Roma Italy memang lah sangat khas :
Dimensi tinggi dan lebar, denah gereja (nave) mempunyai sebuah lorong di kedua sisinya, serta di tengah2nya meruakan setengah lingkaran pada akhir denahnya. Dan untuk Basilica Santa Maria Maggiore ini, kuncinya terletak dari mozaik2 indah di gerbang nya …..
Biasanya bangunan2 atau lebih teatnya, gereja atau basilica tua, selalu mempunyai 2 sampai depan-belakang yang sangat berbeda.
Misalnya, Notre Dame Cathedral di Paris. Tampak depanya hanya ‘biasa2 saja’, dengan 3 lengkungan pintu ‘pengadilan terakhir’, tetapi justru bagian belakangnya sangat unik dan lebih menarik!
Lihat tulisanku Cerita “Pengadilan Terakhir”, Terekam Kuat pada Pintu Masuk Notre Dame Cathedral
Begitu juga dengan Basilica Santa Maria Maggiore ini. Pada tampak depan, bentuknya ‘biasa2 ‘ saja, tetapi justru tampak belakang, terpampang bentuk arsitektural yang jauh lebih menarik!
Dan akhirnya, dari 2 gereja di 2 negara ini, justru bagian belakang memang sepi, dibandingkan dengan bagian depan …..
Kolom marmer Athena Corinthian, mendukung nave atau denah gereja, dengan tiga puluh enam kolom bermaterial marmer Creama Marfil dan granit (jenis batuan marmer yang lebih tua). Abad ke-14, barulah dibangun campanile atau menara lonceng, adalah yang tertinggi di Roma, pada ketinggian sekitar 75 meter.
Kanopi2 kecil di pintu masuk, berupa 3 lengkungan ukir klasik, dan di tiap jendela terdapat frame2 ukir berbentuk kotak2. Klasik Romawi abad pertengahan ini,memang cenderung kepada ‘klasik minimalis’. Disebut demikian karena bentuk kotak pada jendela2, dengan sedikit detail, membuat khas jaman abad pertengahan di kota Roma.
Sekali lagi, mungkin tidak ada yang mengerti aku, mengapa aku sungguh tertarik denagn klasikal ukiran2 pada Gereja lama. Konsep ‘tua’ itu semakin menjadi, ketika walau bangunan2 itu terawat dengan sangat baik, di sudut2 materialnya pasti terdapat lumut hijau, menambah erotisme …..
***
Tampak depan dan belakang Basilica ini, di abad ke-12 telah di rekonstruksi, oleh Paus Benediktus XIV pada tahun 1743, dengan desain oleh Ferdinando Fuga yang tidak merusak mosaik dari façade atau tampaknya.
‘Sayap’ dari canonica (sakristi) ke kiri dan ke kanan (yang dirancang oleh Flaminio Ponzio) menampakkan tampak depan basilika dan aspek istana dalam ‘menghormati’ Santa Maria Maggiore.
Disebut ‘sayap’ adalah bagian dari denah gereja, untuk melebarkan (mengepakkan sayap) dan menampah kursi2 jemaat gereja jika ada even2 tertentu.
Cerita tentang menara lonceng, yang baru dibangun di abad ke-14 :
Memang, keberadaan menara lonceng bari sebuah gereja atau basilica atau cathedral, sangat lah perlu. Apalagi diaman dahulu. Dimana panggilan beribadah bagi umat Kristen dan Katolik, jaman itu lewat dentangan lonceng yang bertalu2 …..
Suara lonceng begitu keras, sampai ke pelosok kota. Bisa dibayangkan, ketika kota Roma, dimana penduduknya hampir semua beragama Katolik,banyak sekali gereja2, (bahkan di setiap jalan ada gereja), suara detangan lonceng bertalu2 dari semua Gereja akan memmanggil mereka beribadah.
Sehingga, tidak salah ketika menara lonceng di Basilica Santa Maria Maggiore, dibangun kemudian. Tetapi menuurutku, titik lokasi menara lonceng itu, seharusnya diseimbangkan dengan monumental dari basilica ini.
Walau pada kenyataannya, kecantikkan basilica tersebut, tetap lah bersahaja …..
Basilica Santa Maria Maggiore, mungkin tidak termasuk titik wisata Roma yang ramai, tidak banyak wisatawan yang datang kesana. Menjadikan bus wisataku ini hanya berkeliling lambat di bangunan ini, tanpa berkenti.
Kami hanya bisa memotret bangunan ini tanpa bisa turun. Jika kami ingin turun, bus akan menurunkan kami di titik wisata sebelumnya, atau di titik wisata sesudahnya. Dan cukup jauh untuk berjalan. Sehingga, mungkin inilah yang membuat wisatawan agak segan untuk berkunjung di Basilica Santa Maria Maggiore ini ……
Cerita saya sebelumnya, lihat disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H