Tampak depan dan belakang Basilica ini, di abad ke-12 telah di rekonstruksi, oleh Paus Benediktus XIV pada tahun 1743, dengan desain oleh Ferdinando Fuga yang tidak merusak mosaik dari façade atau tampaknya.
‘Sayap’ dari canonica (sakristi) ke kiri dan ke kanan (yang dirancang oleh Flaminio Ponzio) menampakkan tampak depan basilika dan aspek istana dalam ‘menghormati’ Santa Maria Maggiore.
Disebut ‘sayap’ adalah bagian dari denah gereja, untuk melebarkan (mengepakkan sayap) dan menampah kursi2 jemaat gereja jika ada even2 tertentu.
Cerita tentang menara lonceng, yang baru dibangun di abad ke-14 :
Memang, keberadaan menara lonceng bari sebuah gereja atau basilica atau cathedral, sangat lah perlu. Apalagi diaman dahulu. Dimana panggilan beribadah bagi umat Kristen dan Katolik, jaman itu lewat dentangan lonceng yang bertalu2 …..
Suara lonceng begitu keras, sampai ke pelosok kota. Bisa dibayangkan, ketika kota Roma, dimana penduduknya hampir semua beragama Katolik,banyak sekali gereja2, (bahkan di setiap jalan ada gereja), suara detangan lonceng bertalu2 dari semua Gereja akan memmanggil mereka beribadah.
Sehingga, tidak salah ketika menara lonceng di Basilica Santa Maria Maggiore, dibangun kemudian. Tetapi menuurutku, titik lokasi menara lonceng itu, seharusnya diseimbangkan dengan monumental dari basilica ini.
Walau pada kenyataannya, kecantikkan basilica tersebut, tetap lah bersahaja …..
Basilica Santa Maria Maggiore, mungkin tidak termasuk titik wisata Roma yang ramai, tidak banyak wisatawan yang datang kesana. Menjadikan bus wisataku ini hanya berkeliling lambat di bangunan ini, tanpa berkenti.
Kami hanya bisa memotret bangunan ini tanpa bisa turun. Jika kami ingin turun, bus akan menurunkan kami di titik wisata sebelumnya, atau di titik wisata sesudahnya. Dan cukup jauh untuk berjalan. Sehingga, mungkin inilah yang membuat wisatawan agak segan untuk berkunjung di Basilica Santa Maria Maggiore ini ……