Kami ‘berburu’ 100 tanda tangan Bp Ahok, untuk menuntaskan mimpi kami sendiri serta keinginan Bp Ahok demi kegiatan edukasi ini. Lewat jajarannya di Pemprov DKI Jakarta. Tidak gampang, memang! Satu tanda tangan saja susah, kesuali kita mau berdempet2an, menyeruak seperti waktu awal aku bertemu dengan Bp Ahok. Apalagi 100 tanda tangan, bukan?
Lihat tulisanku Testimoni tentang Gubernur Ahok, Pada Suatu Hari …..
Me & Ahok (Youtube)
***
Hari itu, Sabtu tanggal 23 Juli 2016 sekitar jam 1.00 siang, setelah sebagian besar tamu sudah pulang, anak2 itu dari beberapa SD di Jakarta, dikumpulkan. Dibantu oleh Bp Rizal dari PT Pos Indonesia serta teman2 panitia, kami membagikan semua kartupos dan prangkonya kepada mereka. Masing2 1 lembar.
Lalu Bp Rizal member contoh dan menerangkan untuk menuliska harapan anak2 tersebut tentang Jakarta di sisi ‘berita’ di balik kartupos nya. Lalu alamat si penerima yaitu Bp Ahok sendiri serta alamt sekolah si pengirim.
Kami mau anak2 menuliskannya memakai alamat sekolahnya, bukan alamat rumah. Karena jika alamat sekolahnya berarti kepala sekolah dan guru2nya juga teman2 sekolahnya, ikut terinspasi mendapat surat dari Bp Gubernur Jakarta, Bp Ahok. Sehingga merekapun mungkin ingin mendapatkan balasan dari Bp Ahok dan menulis surat kepada beliau. Bukan SMS, bukanemail melalui web DKI, melainkanmenulis surat konvensional memakai kertas dan amplop serta dikirim melalui kantor pos …..
Hahaha ……Ketika anak2 itu menulis kalimat per-kalimat, terlihat mereka susah sekali mereka kesusahan menuliskannya! Padahal bukan surat panjang, tetapi hanya 1 atau 2 kalimt saja untuk menggambarkan harapannya tentang Jakarta.
Aku ingat, jaman aku SD, kelas2 saja aku sudah berani memasang fotoku di halaman ‘’Sahabat Pena” Majalah Bobo, sekitar tahun 1978 dan mendapatkan ratusan suart2 dari seluruh penjuru Indonesia. Dan tahun 1979, fotoku juga ada di halaman “Pen Friends”, di salah satu majalah remaja dari Amerika, aku lupa nama majalahnya, dan ratusan surat pun banyak aku terima per- bulan sebagai sahabat pena.