Aku melihat dari atas panggung, tamu anak2 SD di balkon mulai gelisah, karena untuk mereka memang pasti tidak terlalu mengerti serta tidak nyaman. Waktu sudah sekitar jam 11.30. Pembukaan itu memang sangat memukau, minimal untukku. Sebagai penyelenggara event secara pribadi, sungguh ini tidak bisa kuucapkan, ini luar biasa!
Tetapi aku mengerti, ketika 45 menit terlambat dan kata2 sambutan yang sebagai inti pokok prosesi uparaca itu, memang juga memukau. Tetapi tidak untuk anak2, sehingga ketika waktu semakin siang, mereka pasti sangat gelisah, mungkin perut mereka sudah lapar dan kecewa bahwa Bp Ahok yang sudah dijanjikan akan datang, akhirnya batal. Dan aku sungguh mengerti …..
Aku juga melihat dari atas panggung, anak2 yang sudah gelisah, sangat rebut sehingga memang sedikit mengganggu konsentrasi talk-show ini. Tetapi ternyata tamu yang mendengarkannya pun semuanya, bahkan di deretan media, mereka mendengarkan denan serius, dan seorang wartawan, mengajukan pertanyaan kepadaku.
Di deretan VIP, semuanya masih menyimak. Juga media serta tamu2 yang lain, walau suasana semakin berdengung karena anak2 yang gelisah. Tetapi acara inipun berbuntut semakin penasarannya tamu2 itu untuk membaca bukuku. Dan sekitar 20 menit memang harus diselesaikan, dan setelah itu, acara setelah setelah meninjauan pameran, yang berbuntut tamu melihat2 sendiri2 dan bukan aku yang memandu mereka …..
***
Suasana memang menjadi semakin heboh. Ramai. Tamu2 hilir mudik memintaku untuk berforo bersama. Media2 yang datang adalah DAAI TV, El Shinta TV, Radio Sonora dan Harian Jawa Post,serta media pemprov DKI Jakarta. Dan mereka bergantian mewawanraiku, termasuk kepada para pejabat2 pusat dan daerah. Sungguh sangat meriah ……
Dari Pers rilis :
Meneropong Jakarta dari Hati Nurani by Jakartakita.com
Hallo Indonesia by DAAI TV