Sistina Rue, adalah jalan yang tidak begitu besar. Permukaan jalannya dari jaman dahulu, entah dari abad keberapa. Yang jelas, pola batuannya seperti kipas, kas Eropa. Pedestriannya standard, tidak terlalu besar tetapi cukup nyaman untuk kursi roda. Lingkungannya cukup nyaman  dengan bangunan tinggi sekitar antara 4 sampai 8 lantai, sehingga sinar mataharihanya bisa menembus jalan itu di jam 12 atau 1 sang, tepat di atas kepala.
Jalan itu tetap mempunyai tempat parkir, tetapi harus parallel. Mobil-mobilnya pun standard kelas menengah, artinya kehidupan lingkungan itu adalah kelas menengah, walau memang berada di tengah2 kota Roma.
Aku sangat tertarik dengan lingkungan itu. Eropa banget! Tepatnya, ITALIA BANGET!
Temanku, mas Kelly yang mempunyai perusahaan Travel dan Biro di Jakarta yang menguurus tiketku liburan kali ini, memang pintar memilihkan tempat yang sesuai dengan keinginanku.
Kami berjalan-jalan tanpa aku di dorong di atas kursi roda. Dengan menggandeng Dennis, aku merasakan bahagia yang amat sangat. Berada ditengah-tengah kedua anakku, bersenda gurau sambil berjalan-jalan di kota tua Roma, tidak memikirkan masalah apapun, dan aku merasa berada di surga dunia ……
Roma ….. tunggu kami ….. kami akan mengeksplore luar biasa dalam 4 hari ini, sisa2 liburan kami di Eropa …….
Sebelumnya :
Bandara Dunia, ‘Leonardo da Vinci’, Aku dan Kaum Disabilitas
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI