Banyak dari mereka ingin ‘mengubah’ wajah Jakarta, tetapi belum melihat dan belum membuat ‘feasibility study’ atau membuat riset tentang Jakarta.
Misalnya lagi, Kota Batavia Lama, banyak dari antara mereka, dianggap mempunyai ‘reputasi buruk’ (karena daerah itu semrawut, kotor dan ‘unused area’). Dan mereka menganggap, justru wajah ibu kota Jakarta adalah di daerah poros Thamrin - Sudirman. Padahal, menurutku, justru Kota Batavia Lama-lah yg disebut “Jakarta yang berkarakter”. Dengan sejarahnya.
Pengertian tentang kota Megapolis adalah dimana terdapat hubungan interintegrasi antara kota (suburb) yang kota2 itu menjadi suatu wilayah yang sangat besar. Besar itu bukan hanya diartikan dari fisiknya saja, tetapi juga populasi tinggi, transportasi yg kompleks, ekonomi yg padat dan masif serta sikat2 perkotaan lainnya.
Lalu, dimana letak ‘ancamannya?’
Hubungan antara gedung2 tinggi, manufaktur dan lingkungan harus seimbang, apalagi bila Jakarta ingin membuat kota megapolitan yg sebenarnya bisa menjadikan kota Jakarta bagian dari warga dunia di era globalisasi sekarang ini. Walau untuk itu, tantang warga Jakarta sangat besar kalau tidak mau mendapat ‘ancaman2′ …..
Karena semakin besar Jakarta dan menjadi Megapolitan, akan semakin kompleks permasalahannya. Jika masalah Jakarta sekarang ini belum bisa diatasi, bagaimana dengan masalah2 yang lebih besar?
Bisa dilihat, Jakarta dikepung oleh beberapa kota yang ini bisa menjadikan megapolitan Jakarta. Kota2 disekitar Jakarta itu, mau tidak mau akan menjadi bagian dari Jakarta, dimana kota2 tersebut mempunyai tempat untuk membangun fasilitas2 dari warga Jakarta, dimana Jakarta tidak bisa memenuhi fasilitas2 itu karena sudah terlalu penuh …..
Dengan berubahnya batas2 kota, menjadikan kota megapolis membuat dan membuka jalur2 transpotasi2 baru, komunikasi baru, ekonomi dan budaya baru, dan sebagainya, sehingga kebutuhan warga suatu kota itu menjadi sangat ‘dilematis’.
Efek tersebut ditinjau dari sisi positif dan negatifnya. Untuk sisi positifnya adalah Jakarta menjadi bagian dari dunia. Era globalisasi, menjadikan Jakarta membentuk kota yg sangat ‘modern’, bukan hanya modern dari segi fisik Jakartanya saja, tapi modern dari segi ‘hati’ warga Jakarta. Megapolitan Jakarta, adalah tempat warga Jakarta menjadi bagian dari warga dunia yg modern dan bersama2 menuju masa depan ……
Bagaimana dengan sisi negatifnya ?