"Kami ini butuh hidup! Kami mencari makan! Kami juga warga negara yang boleh berdagang untuk hidup! Kenapa kami di usir karena berdagang untuk hidup kami?"
Bapak2 tua itu berapi2 berkali2 berteriak seperti itu. Tetapi petugas itupun juga hanya menjalankan tugasnya untuk menertibkan PKL dan pedagang asongan.
Sekarang, siapa yang salah? Siapa yang harus mengalah?
Semuanya benar, dan semuanya juga salah! Pemerintah sudah salah sejak dulu dengan banyak hal :
- Arus urbanisasi yang tidak ditertibkan
- Ketidak-pedulian dengan lingkungan, fisik, manajemen dan sosial masyarakan perkotaan, dengan tidak adanya punishmen dari peraturan2 yang silanggarnya
- Tidak bertanggung jawab nya pemerintah dengan edukasi masyarakat tentang peraturan, kepedulian lingkungan bahkan anak2 tidak diajarkan sejak dini tentang pendidikan bermasyarakat, bertoleran dengan sesama atau tentang agama
- Dan sebagainya
Masyarakat pun juga sangat bersalah dengan :
- Tidak mencoba merubah mindset pemikirannya sebagai warga masyarakat yang harus bertoleran dan bergotong royong
- Tidak mau mengubah untuk 'mencari keuntungan diri sendiri'
- Dan karena warga dewasa memang 'belum mengerti' untuk nomor 1 dan 2, pastilah mereka tidak mengajarkan anak2 mereka untuk melakukan yang baik
Semuanya saling menyalahkan, semuanya saling mencari pembenaran diri sendiri .....
*Eh …. Btw, adakah peraturan untuk mengantisipasi dan membatasi arus urbanisasi ke perkotaan, khususnya kota Jakarta?
Sebelumnya :
Fenomena Kaum Urban dan ‘Penduduk Gelap’
Apa yang Tersisa dari ‘Landmark Jakarta?’
Mengeksplor Jakarta lewat ‘Misteri-Misteri’ di Dalamnya