Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

‘Peluang’ Jakarta Itu Ada di Mana?

16 Mei 2016   14:35 Diperbarui: 16 Mei 2016   15:17 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sUMBER GAMBAR: www.frontier.co.id

“Sesak nafas” perkotaan ini, melambangkan sebuah kemacetan tarnsportasi, banjir, limbah, polusi, kecelakaan bahkan kejahatan-kejahatan dari manusia-manusia yang tak bertanggung-jawab! “Sesak nafas” inilah adalah penyakit perkotaan. ‘SENSE of TOGETHERNESS’, dan ‘SENSE of CONCERN’ inilah yang sangat dibutuhkan bagi warga kota, bersama-sama dengan seluruh warga negara!

Pemerintah harus memberikan peluang-peluang untuk warganya, dalam membangun kota. Dengan cara memberikan REPUTASI baik sebagai pemerintah kota, untuk warga kota percaya dalam meningkatkan kesejahteraan warga. Kewibawaan pemerintah harus dipertaruhkan demi bangsa yang makmur. Itu haris dilakukan sebuah pemerintahan! Walau juga tidak luput bagi warga perkotaan yang seharusnya juga menjaga wibawa pemerintahnya, dan justru tidak saling menjatuhkan ……

Bagaimana dengan aktualisasi diri kota dan warga perkotaan?

Jelas!

Karakter bangsa harus terus dipertahankan dengan kepribadian bangsa, identitas bangsa serta budaya bangsa, lewat kepedulian tentang cerita sejarah, dan mimpi2 mereka yang sudah mengorbankan hidupnya demi sebuah kemerdekaan …..

Persoalannya adalah, sejak dahulu pemerintah kota (khususnya Jakarta sebagai ibukota negara), tidak mendapak porsi untuk mencari identitas Jakarta yang sejelas2nya! Jakarta dibiarkan sedemikian rupa, tidak terkontrol, sehingga pembangunan Jakarta semakin melebar tanpa arah dan tujuan!

Bahkan pembangunan fisik Jakarta ini, yang membuat Jakarta sekarang dilanda kesumpekkan yang amat sangat! Mall2 mewah bertebaranan, tetapi tidak menyediakan parkir yang cukup. Juga mal-mal ini “saling memakan” dengan jarak yang berdekatan. Sehingga, warga semakin bosan dan kesumpekan pun berada di dalam mal yang dingin ber-AC...

Jika mau Jakarta mendapatkan senyumannya yang dulu, berlombalah untuk mereformasi kota, dengan mencari pola-pola baru untuk mendesain perkotaan, lewat fleksibilitas sejarah dan budaya!

Karena di jaman sekarang yang serba modern dan teknologi, pada kenyataannya negara2 maju dengan kemodernan dan teknologi tinggi, juga mulai jenuh. Mereka mencari ‘anak sebar’ ragam budaya, yang cantik berwarna warni.

 Wajar kan?

Ketika dunia modern mulai ‘go natural’, sementara Indomesia, khususnya untuk membangun Jakarta, HARUS MEMANFAATKAN SEJARAH dan BUDAYA sebagai identitas bangsa, untuk menjaring kejenuhan pasar dunia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun