Bahkan untuk menggadaikan serta menjualnya pun sangat mudah. Jika merela 5idak manpu mencicil di bulan2 setelahnya, dengan gampang mereka melepaskannya, "Hitung2 sewa", kata mereka .....
Sepeda motor memang merajai jalanan, dan di setiap perempatan, motor2 itu meraung2 keras karena tidak sabar lampu hijau. Lalu seringkali lampu hijau belum menyala, mereka sudah tidak sabar dan menerobos jalanan ……
Dokumen pribadi
Pengendara sepeda motor, selalu grasa grusu, menyalip2 mobil2 yang dianggap menghalanginya, yang tidak sedikitakhirnya menyerempet mobil2 pribadi. Sehingga, tidak aneh jika mobilku baret2 setiap periodic sekali, karena stang motor atau roda motor ……
***
Bukan aku anti dengan motor. Aku juga bukan anti sebagai warga kota yang tidak mau berbagi, dan tidak peduli dengan kebutuhan warga Jakarta, BUKAN, tetapi peraturan2 yang dibuat harusnya dipatuhi, sehingga kenyamanan jalanan kota Jakarta menjadi tertib.
Aku belum mengerti, mengapa sebagian jalan2 protokol "mencabut" peraturan jalan dari 'jalur lambat'. Jalur lambat itu berfungsi untuk kendaraan2 yang lambat karena harus naik turun penumpang, atau untuk sepeda motor. Alhasil, di jalan2 protokol yang besar dan luas, tidak ada jalur lambat, sepeda motor dengan seenaknya saja selap-selip diantara kendaraan, bahkan dengan tidak pedulinya, bermotor santai di depan mobil2, tanpa mengindahkan peraturan sebelah kiri untuk motor dan mobil2 yang lambat …..
Sepertinya, tidak ada gunanya sebuah peraturan jika hanya untuk dilanggar. Peratiran itu “mahal” harganya, tetapi hanya untuk formalitas saja, SEPANJANG TIDAK ADA NYA KETEGASAN APARAT UNTUK MENINDAK YANG MELANGGAR …..
Konsep peraturan2 itu adalah untuk mengayomi masyarakat. Tetapi ketika peraturan itu dilanggar, dan yang melanggar adalah masyarakatnya sendiri, dimana seringkali justru aparat menerima ‘cercaan’ karena menghukum masyarakat yang melanggar, Indonesia, khusus nya Jakarta, memang harus benar2 mengubah mind-set warga sebagai revolusi mental.