Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

‘Arsitektur Ekologis’, Mendukung Perbaikan Jakarta

2 Maret 2016   12:09 Diperbarui: 2 Maret 2016   12:46 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 www.eco-business.com

Sebenarnya, apa yang disebut ‘ARSITEKTUR EKOLOGIS?’

Arsitektur yang berwujud ekologi dimulai sekitar tahun 1920. Pergerakan arsitektur modern mengalami perpecahan atas “bentuk mengikuti fungsi” (form foliow function) dan “bentuk adalah fungsi”. Konsep ini dari seorang arsitek bernama Frank Lloyd Wright. Dia menciptakan arsitektur organic, dimana bentuk adalah fungi. 

Misalnya, jika dia menciptakan jendela, berarti jendela itu berfungsi sebagai media penerangan alami dan untuk aliran angin di bangunan tersebut. Bukan jendela hanya untuk sekedar keindangagn semata (karena banyak desain /terutama bangunan tinggi, jendela hanya sekedar bentuk dan artistic semata, karena jendela itu tidak bisa dibuka.

Sampai sekitar tahun 1960an, dengan banyak penelitian tentang penyakit, yang dihubungkan dengan “sick building syndrome”. Yaitu, karena adanya sebuah bangunan, menjadikan end-user atau manusia nya sakit. Dari sinilah terciptalan arsitektur rumah sehat.

Hasilnya pada arsitektur masa kini adalah sebuah desain bernama “eko-arsitektur” yang sangat memperhatikan desain secara organic dan ramah terhadap alam. Sebuah ‘arsitektur hijau’ …..

Konsep2 arsitek modern sekarang inilah yang harus terus diperhatikan. Bahwa arsitektur ekologis mengandung banyak dimensi yang saling berhubungan, mencakup lingkungan, manusia dan bangunan itu sendiri.

Sebagai arsitek masa kini, aku selalu melikat lingkungan jika aku diminta mendesain sebuah bangunan, terutama proyek2 pribadi (rumah2 pribadi). Aku harus melihat tata lingkungan dalam mendesain. Bagaimana jarak antar bangunan, bagaimana taman sebagai penyerapan. Bagaimana arah sinar matahari dan arah angain, sehingga aku bisa mengatur posisi jendela untuk bangunan tersebut nyaman ditinggali. Berbeda dengan bangunan2 umum yang untuk mendesain saja merupakan tim besar meliputi banyak konsep.

Berhubungan dengan ARSITEKTUR EKOLOGIS inilah, kita harus mengetahui tentang lingkungannya. Berhubungan dengan lingkungan hijau, iklim tropis (berhubungagn dengan pilihan lahan, melestarikan lingkungan dan masalah konstruksi bangunan), kota ekologis (berhubungang dengan tata ruang) dan energi terbarukan (berhubungan dengan masa depan).

Dan semuanya akan bermuara ke 1 tujuan yang sama, yaitu ARSITEKTUR yang RAMAH LINGKUNGAN. Dan arsitektur ekologi akan menuju pada 1 titik, yaitu pembangunan yang berwawasan lingkungan, untuk kesejahteraan warga perkotaan.

***

Secara garis besar, sebuah bangunan memiliki 4 fungsi pokok, sebagai tempat tinggal (rumah, apartemen, condotel atau hotel), tempat bekerja (kantor) atau tempat hiburan (mall, city walk).

1.       Memenuhi kebutuhan pokok jasmani manusia

2.       Memenuhi kebutuhan pokok rohani manusia

3.       Melindungi manusia dan penularan penyakit

4.       Melindungi manusia dari gangguan luar

 

www.kuliaharsitek.blogspot.com

Membangun rumah atau bangunan2 besar apapun, harus melakukan analisa lingkungan, analisa dampak lingkungan dan beberapa analisa yang lainnya. Berhubungan dengan cuaca dan iklim, juga berhubungan dengan dampak2 jika kita membangun bangunan ini. Tidak bisa membangun tanpa memikirkan apa yang ada di lingkungan dan apa yang akan terjadi di lingkungan itu .....

Tentang kebutuhan pokok jasmani, akan terus berhubungan dengan gangguan2 cuaca dan iklim. Seperti  misalnya, untuk sebuah rumah, jika mendesain jendela harus mempunya tata cara memasang jendela, tidak sekedar memasang. Kita harus melihat arah matahari dan angin, harus memilih material yang cocok, harus mendesain ketebalan material dan spesifikasi atau juga harus tahu tentang dimensi2 jendela. Karena jika jendela hanya terpasang sembarangan, kemungkinan besar, kebutuhan jasmani manusia tidak akan terpenuhi.

Selain itu, kebutuhan jasmani manusia juga berhubungan dengan kegiatannya. Misalnya adanya dapur untuk memasak dengan kenyamanan2 tertentu, desain2 nyaman untuk memasak. Itu ada arsitekturnya tersendiri. Atau juga kebutuhan toiletries, berhubungan dengan jamban yang sehat, air bersih dan sebagainya. Dan yang terpenting adalah sebagai tempat istirahat yang tenang …..

Untuk kebutuhan rohani manusia adalah sebagai tempat yang member perasaan aman dan tentram sehingga merasa kerasan dan untuk mengembangkan pribadi dan karya seluruh manusia, baik di rumah, kantor bahkan di tempat2 rekreasi.


www.materialarsitektur.blogspot.com

Yang berhubungan dengan perlindungang manusia dari penularan penyakit adalah bahwa bangunan2 harus “sehat”. Harus ada bukaan2 besar untuk udara dan sinar matahari bisa langsung masuk ke dalam bangunan (bukan hanya terang karena lampu, atau angin karena AC / kipas angin). Supaya udara berganti setiap saat. Sehingga penyakit diharapkan ‘terbang’ keluar bangunan, dan sinar matahari masuk untuk ‘membunuh’ bakteri2 yang ada dan tertinggal.

Sedangkan untuk melindungi manusia dari gangguan luar adalah dari pencurian dan perampokan. Ini biasanya berhubungan dengagn pemilihan material dan teknologi. Dan desain bangunan membutuhkan  ‘desain yang smart’. Karena jika berhubungagn dengan pemilihan material, tentu saja material mahal lebih baik dari material standard. Tetapi dengan ‘smart’, si arsitek harus mampu mengkolaborasikan pemilihan material dengan teknologi arsitektur. Tidak perlu mahal, asalkan penggabunggannya mampu menanggulanginya.

Ada beberapa criteria sebuah bangunan yang nyaman untuk berkegiatan. Misalnya, gerak udara. Adanya ventilasi2 banyak walau mungkin tidak dibutuhkan jendela. Kamar mandi. Tidak perlu ada jendela tetapi butuh ventilasi dibawah plafond. Atau juga dengan taman di sekeliling bangunan yang bisa menyerap CO2 dan memberikan O2 di siang hari, semakin nyaman kita menghirup udara.

Atau juga tentang air hujan. Harus mempunyai talang2 untuk mengalirkan air hujan dan got2 sekeliling rumah untuk mengalirkan ke gorong2 lingkungan. Jika tanpa talang, kemungkinan besar akan mengakibatkan bocor, sehingga bangunan itu lembab yang akan membawa penyakit!

Pemilihan lahan untuk membangun sangat berpengaruh untuk bangunan itu nyaman dan sehat. Pemerintah di seluruh dunia mempunyai konsep2 perkotaan. Dimana zoning untuk pemukiman. Dimana zoning untuk perdagangan dan perkantoran, dimana zoning untuk pabrik2 dan manufacturing. Dan diantaranya harus mempunya buffer, pengaman sebagai RUANG TERBUKA HIJAU, dan paru2 kota. Dari sebuah kota, kira2 membutuhkan 30% untuk RTH dan paru2 kota untuk kota tersebut nyaman untuk ditinggali …..  

Dan ketika bangunan2 liar yang tidak sesuai dengan tata cara ‘arsitektur ekologis’ perkotaan tumbuh dan menjamur, pasti bisa dibayangkan bahwa penghuninya tidak sehat dan rawan dari segala gangguan. Dan semuanya itu pasti berdampak pada seluruh warga perkotaan.

Indonesia sekarang sedang membangun. Dan Gubernur Ahok pun semakin giat untuk membangun Jakarta. Bukan berarti mereka yang berada di ‘atas sana’ tidak peduli dengan penghuni2 daerah slum, tetapi semuanya untuk kesejahteraan lebih banyak lagi warga perkotaan. Dan arsitektur ekologis akan berdampak pada kesejahteraan manusia, khususnya di Jakaarta serta di dunia manapun …..

By Christie Damayanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun