Yang berhubungan dengan perlindungang manusia dari penularan penyakit adalah bahwa bangunan2 harus “sehat”. Harus ada bukaan2 besar untuk udara dan sinar matahari bisa langsung masuk ke dalam bangunan (bukan hanya terang karena lampu, atau angin karena AC / kipas angin). Supaya udara berganti setiap saat. Sehingga penyakit diharapkan ‘terbang’ keluar bangunan, dan sinar matahari masuk untuk ‘membunuh’ bakteri2 yang ada dan tertinggal.
Sedangkan untuk melindungi manusia dari gangguan luar adalah dari pencurian dan perampokan. Ini biasanya berhubungan dengagn pemilihan material dan teknologi. Dan desain bangunan membutuhkan ‘desain yang smart’. Karena jika berhubungagn dengan pemilihan material, tentu saja material mahal lebih baik dari material standard. Tetapi dengan ‘smart’, si arsitek harus mampu mengkolaborasikan pemilihan material dengan teknologi arsitektur. Tidak perlu mahal, asalkan penggabunggannya mampu menanggulanginya.
Ada beberapa criteria sebuah bangunan yang nyaman untuk berkegiatan. Misalnya, gerak udara. Adanya ventilasi2 banyak walau mungkin tidak dibutuhkan jendela. Kamar mandi. Tidak perlu ada jendela tetapi butuh ventilasi dibawah plafond. Atau juga dengan taman di sekeliling bangunan yang bisa menyerap CO2 dan memberikan O2 di siang hari, semakin nyaman kita menghirup udara.
Atau juga tentang air hujan. Harus mempunyai talang2 untuk mengalirkan air hujan dan got2 sekeliling rumah untuk mengalirkan ke gorong2 lingkungan. Jika tanpa talang, kemungkinan besar akan mengakibatkan bocor, sehingga bangunan itu lembab yang akan membawa penyakit!
Pemilihan lahan untuk membangun sangat berpengaruh untuk bangunan itu nyaman dan sehat. Pemerintah di seluruh dunia mempunyai konsep2 perkotaan. Dimana zoning untuk pemukiman. Dimana zoning untuk perdagangan dan perkantoran, dimana zoning untuk pabrik2 dan manufacturing. Dan diantaranya harus mempunya buffer, pengaman sebagai RUANG TERBUKA HIJAU, dan paru2 kota. Dari sebuah kota, kira2 membutuhkan 30% untuk RTH dan paru2 kota untuk kota tersebut nyaman untuk ditinggali …..
Dan ketika bangunan2 liar yang tidak sesuai dengan tata cara ‘arsitektur ekologis’ perkotaan tumbuh dan menjamur, pasti bisa dibayangkan bahwa penghuninya tidak sehat dan rawan dari segala gangguan. Dan semuanya itu pasti berdampak pada seluruh warga perkotaan.
Indonesia sekarang sedang membangun. Dan Gubernur Ahok pun semakin giat untuk membangun Jakarta. Bukan berarti mereka yang berada di ‘atas sana’ tidak peduli dengan penghuni2 daerah slum, tetapi semuanya untuk kesejahteraan lebih banyak lagi warga perkotaan. Dan arsitektur ekologis akan berdampak pada kesejahteraan manusia, khususnya di Jakaarta serta di dunia manapun …..
By Christie Damayanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H