Cerita tentang penurunan tanah Jakarta, bukan cerita baru. Bahkan penda DKI pun sudah selalu 'memperingatkan' untuk harus peduli pada lingkungan. Harus patuh pada peraturan dan harus berkoordinasi antara warga kota dan pemerintah daerah.
Penurunan tanah Jakarta pun sangat beragam. Tanah Jakarta sendiri, menurut referensi yang aku baca, adalah tanah lempng, dan tidak sepadat seperti tanah merah. Tanah lempung ini tetap menyerap air, tetapi dengan curah hujan di Jakarta yang cukup tinggi, tanah lempung susah menyerap lagi (sampai di titik jenuh), jika hijan tidak berhenti berhari2. Ditambah dengan pembangunan / beton yang membabi buuta, tanpa kepedulian tentang RTH (ruang terbuka hijau).
Sejak aku lulus S1 arsitek tahun 1992 dan meneruskan S2 tentang urban planner, aku sudah aware tebtang Jakarta. Karena papa almarhum sebagai pensiunan pemda DKI, beliau selalu membawaku untuk terus peduli untuk Jakarta. Sehingga, sejak RTRW Jakarta 2005 pun, aku sudah sangat tahu, bahwa penurunan tanah Jakarta semakin cepat, apalagi di daerah2 tertentu yang 'rawan bencana'. Banjir kiriman atau rob air pasang.
Bisa dibaca di artikelku Adakah yang Peduli, Jika Penurunan Muka Tanah Jakarta Setinggi 6,6 Meter Tahun 2030?
Â
Apa yang bisa kita lakukan?
Pemerintah sudah menyediakan panduan tentang Jakarta. Pemda pun sudah berusaga untuk mrlakukan yang terbaik. Tetapi memang sebagai warga kota lah yang sebagian besar sangat tidak peduli dengan lingkungan. Bahkan mencari3 pembekaan diri untuk tidak disalahkan. Misalnya, dengan urbanisasi yang membludag ke Jakarta, dan mereka tidak mampu tinggal atau menbangun pemukiman di tempat2 yang disediakan, mereka membangun di daerah 'slum'. Sehingga BEBAN Jakarta semakin lama semakin besar!
BEBAN ini benar2 mengganggu stabilitas permukaan tanah Jakarta. Sehingga ketika awalnya hanya 1 kawasan di Jakarta yang penurunan tanahnya tinggi, tetapi lama kelamaan bukan hanya 1 kawasan saja, melainkan 2 atau 3 kawasan, bahkan lama kelamaan seluruh permukaan tanah Jakarta ikut tenggelam .....
Ini benar2 bisa terjadi lho! Dan "waktu"nya tergantung dengan ALAM, yang mungkin sudah capek. Dan ALAM inu bukan hanya 'merusak' Jakarta saja, tetapi merembet ke tanah Indonesia sampai bumi kita .....
Penyelamatan Jakarta akan berdampak kepada penyelamatan bumi. 1 sesi artikel2ku tentang PENYELAMATAN BUMI, sebagian link artikel2 itu ada di bawah artikel ini. Dan itu bukan hanya tentang penurunan tanah saja.