Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Cerita “Pengadilan Terakhir”, Terekam Kuat pada Pintu Masuk Notre Dame Cathedral

6 Januari 2016   18:41 Diperbarui: 6 Januari 2016   19:01 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami mengatri cukup lama. Sedang ada Misa Kudus yang kesekian, mulai jam 13.00. Sebentar lagi selesai, dan kami akan memasuki Misa Kudus berikutnya. Karena aku sebagai insan disabled dan kedua anakku, petugas Gereja mengijinkan kami untuk mengantri di pintu khusus. Dan karena hanya aku dan anak2ku yang berada di pintu khusus tersebut, kami bebas berfoto dahulu untuk nantinya langsung masuk ke dalam gereja, tanpa mengantri ….. Puji Tuhan ……

Aku bebas ‘bergerak’ tanpa berada dalam antrian untuk masuk, sementara antrian semakin mengular …

Ketika aku sebagai insan pasca stroke, yang hanya bisa berwisata di atas kursi roda, banyak orang berkata, “Kasihan ya, Christie”. Tetapi sungguh, aku mau mengatakan sesuatu. Bahkan ini adalah yang terbaik untukku. Walau aku seperti ini, justru Tuhan memberiku Berkat2 yang luar biasa! Aku bisa berada lebih baik dengan keadaanku, dibandingkan orang2 yang sehat.

Seperti waktu itu, misalnya. Mungkin mereka sudah mengantri berjam 2 untuk masuk ke Gereja ini. Tetapi ketika petugas Gereja melihatku, aku dibebaskan untuk mengantri dan bisa langsung masuk ke dalam Gereja untuk mengikuti Misa Kudus. Sementara yang lainnya, mereka mengantri sesuai dengan aturan.

***

Kemarin waktu itu,  kami sudah berada di Gereja itu. Hari Sabtu yang mendung, dan kami mendapatkan berbagai permasalahan. Aku dilecehkan oleh beberapa ‘oknum’ warga atau wisatawan di pelataran ini. Dennis ‘menghilang’ di kerumunan ini, dan tiba2 dia ditipu ketika Dennis harus mengeluarkan uang 10 Euro, padahal polisi wisata sudah memperingatkan kami untuk berhati2.

Lalu kami sama sekali tidak mampu menerobos kerumunan mereka untuk masuk ke Gereja, sehingga kami sepakat meninggalkan Gereja untuk menyusuri Seine River, dan berakhir kedinginan dan kebasahan.

Tetapi hari Minggu itu, Tuhan mengirini langkah kami untuk bersujud di Altar NYA. Dengan kebahagiaan yang nyata selama pagi itu kami mendapatkan pengalaman dan pembelajaran yang nyata dari kota Paris. Dan Notre Dame ini merupakan akhir perjalanan kami, sebelum besoknya ditutup dengan berwisata ke Disneyland Paris ……

Waktu ku selesai sudah. Kerumunan orang keluar dari dalam Gereja. Misa Kudus sudah usai. Giliran kami masuk untuk Misa Kudus berikutnya. Dan Michelle mendorong kursi rodaku, untuk masuk kedala Gereja, tanpa harus mengantri.

Lagu2 Rohani berumandang membahana, ketika kami sesaat masuk melewati pintu khusus yang diperuntukkan bagi disabled person. Dan kami tercengang2 melihat interiornya ……

Sebelumnya :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun